Sukses

PSBB Bodebek Diberlakukan, Pendistribusian Bansos Dibantu Pos dan Ojek

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menyalurkan bantuan sosial untuk sejumlah wilayah yang melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Liputan6.com, Bandung Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menyalurkan bantuan sosial untuk sejumlah wilayah yang melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Lima daerah yang mulai menerapkan PSBB di Jabar antara lain, Kota/Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota/Kabupaten Bekasi.

Sebanyak 408.934 keluarga rumah tangga sasaran (KRTS) akan menerima bansos dengan alokasi sekitar Rp216,7 miliar tersebut.

"Untuk penyaluran di Bodebek yang dilakukan lebih dulu dari wilayah lain di Jabar, bansos diberikan kepada 408.934 KRTS dengan alokasi kurang lebih Rp216,7 miliar," ujar Pelaksana tugas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jabar Ferry Sofwan Arif, Rabu (15/4/2020). 

Ferry mengatakan, total para penerima bantuan sosialdari Pemprov Jabar ada 2.348.298 KRTS berdasarkan hasil validasi Dinas Sosial.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dibantu Pos dan Ojol

Sementara itu, Kepala Regional V Jabar dan Banten PT Pos Indonesia Helly Siti Halimah mengatakan, terkait pendistribusian bansos pihaknya lebih dulu meluncurkan program ini di lima wilayah Bodebek yang memberlakukan PSBB.

"Di Bodebek, ada lima Kantor Pos Pemeriksa (KPrk) yaitu di Bogor, Cibinong, Depok, Cikarang, dan Bekasi. Karena ini sifatnya PSBB, kami pusatkan ke lima kantor pos tersebut," ujarnya.

Terkait penyaluran bansos, PT Pos bekerja sama dengan ojek online dan ojek pangkalan, agar mereka diarahkan ke lima KPrk itu untuk berikutnya menyalurkan langsung ke alamat-alamat penerima bantuan.

"Kami berikan kuota kepada ojek, yaitu 30 persen dari kuota yang kami terima," kata Helly.

Sementara dari Kantor Regional V sendiri, Helly berujar pihaknya siap mengarahkan 1.185 orang pengantar motor termasuk tambahan armada mobil untuk mendistribusikan bansos dari Pemprov Jabar.

"Armada kami pun sudah sampai kecamatan. Nanti berikutnya untuk distribusi di kabupaten/kota lain setelah Bodebek, akan berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing. Bisa saja drop barang di Kantor Pos cabang yang kecil jika di suatu kelurahan penerima banyak," ujarnya.

"Kami menempatkan di setiap kota/kabupaten Bodebek sebanyak 15 motor dan lima mobil, jadi ada 100 armada yang siap menyukseskan program ini," Helly menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Biaya Pengiriman Rp281 Miliar

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melibatkan pengemudi ojol dan opang dalam program penyaluran bantuan tunai dan sembilan bahan pokok (sembako) terhadap warga yang terdampak secara ekonomi akibat wabah virus Corona.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan pihaknya juga akan menggandeng para pedagang pasar tradisional karena barang-barang mereka akan dibeli.

"Sembako akan dibeli dari pasar. Pembelian (sembako) dari pasar yang didukung Bulog. Nanti barang bantuannya dikirim PT Pos yang dilengkapi para ojol," kata Emil, Jumat (3/4/2020) lalu.

Untuk biaya pengiriman lewat ojek tersebut, Pemprov Jawa Barat akan mengucurkan anggaran Rp281,795 miliar, sehingga total anggaran bansos provinsi adalah Rp4,978 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.