Sukses

Satu Penumpang Kapal Pesiar Dirawat di RS, Semarang Night Carnival 2020 Ditunda

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut bahwa penumpang tersebut memang sesak nafas, tapi tak ada demam dan tanda-tanda lain yang mengarah ke Covid-19.

Liputan6.com, Semarang - Satu penumpang kapal pesiar MV Columbus terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanan mengikuti tur. Ia ditinggal di Semarang setelah mengalami sesak nafas dan harus dibawa ke rumah sakit.

Kapal pesiar MV Columbus akhirnya boleh bersandar di dermaga 01 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (13/03/2020), setelah Kantor Kesehatan Pelabuhan menyatakan kondisi penumpang dan kru bebas dari gejala Covid-19. Meskipun sebelumnya kapal-kapal berbendera Bahamas ini ditolak masuk Surabaya.

Kapal ini membawa 1026 orang wisatawan asing dan 621 kru. Mereka harus menjalani pemeriksaan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam jarak 5 mil dari bibir pantai.

Penumpang tersebut dibawa ke Rumah Sakit Columbia karena mengalami sesak nafas. Tak ada gejala Covid-19 seperti yang sudah disosialisasikan.

"Pemeriksaan juga menunjukkan tidak tidak ada kru dan penumpang dengan penyakit menular dan tidak ada faktor risiko penyakit PHEIC," kata salah satu petugas KKP.

Demikian juga dengan suhu badan, semua kru dan penumpang memiliki suhu badan normal. Bahkan, tidak ada penggunaan antibiotik, obat flu, dan antipiretik dalam kurun waktu 14 hari terakhir.

Para penumpang kapal pesiar MV.Columbus ini kemudian dibagi ke tiga titik obyek wisata di Jawa Tengah. Empat bus berisi 135 penumpang menuju Candi Borobudur Magelang, empat bus berisi 90 penumpang menuju Museum Kereta Api Palagan Ambarawa, dan tiga bus lain berisi 104 wisatawan asing mengadakan city tour di Kota Semarang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Semarang Night Carnival 2020 Ditunda

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku menerima laporan adanya penumpang MV Columbus yang dilarikan ke rumah sakit. Namun, ia meminta agar semua menunggu pemeriksaan rumah sakit.

“Dia mengeluh sesak nafas. Namun tak ada demam, juga tanda-tanda lain terjangkit Covid-19. Tetap tenang, sabar, dan kuasai keadaan. Jangan panik tapi tetap waspada,” kata Hendi melalui percakapan WhatsApp dengan Liputan6.com, Sabtu (14/3/2020).

Meninggalnya seorang pasien suspect Covid-19 Corona dan pemberlakuan KLB di Solo, memicu spekulasi percakapan di media sosial. Berbagai grup WhatsApp mendiskusikan isu tersebut dan banyak yang mempertanyakan kebenaran di daerah mereka.

Meskipun sesungguhnya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sudah memberi penjelasan panjang lebar dan meminta masyarakat tidak panik. Atas hal ini, Wali Kota Semarang menyebut pihaknya melaksanakan saran gubernur tersebut.

“Salah satunya menunda pelaksanaan Semarang Night Carnival,” kata Hendi.

Semarang Night Carnival merupakan ajang tahunan karnaval jalan raya. Setiap tahun selalu ditunggu masyarakat, bukan hanya warga Semarang, tapi juga luar Semarang termasuk warga negara asing. 

Even Semarang Night Carnival juga terus mendapatkan apresiasi dari negara-negara lain, dimana mereka kemudian mengirimkan delegasi mewakili negaranya untuk terlibat. Meski demikian, Hendi menyebut penundaan lebih baik dilakukan daripada menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat.

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.