Sukses

RSUP Kariadi Bantah Pasien Observasi Meninggal karena Virus Corona

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUP dr Kariadi Semarang, Nurdopo Baskoro mengatakan, pasien observasi meninggal dunia bukan karena Virus Corona Covid-19.

Jakarta Satu pasien observasi yang diduga terjangkit Virus Corona Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, meninggal dunia. Namun pihak RSUP dr. Kariadi menegaskan pasien observasi itu meninggal bukan karena terjangkit Virus Corona Covid-19.

"Iya, ada satu pasien yang dalam masa pengawasan meninggal dunia. Tapi, kami pastikan dia negatif Covid-19," ujar Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUP dr. Kariadi Semarang, dr. Nurdopo Baskoro, dikutip Solopos, Rabu (26/2/2020).

Baskoro mengatakan pasien itu berjenis kelamin pria berusia 37 tahun. Dia meninggal dunia pada Minggu (25/2/2020).

Sebelum menjalani masa observasi, pria tersebut melakukan perjalanan ke luar negeri, yakni Dubai dan Spanyol, sebelum tiba di Jakarta dan kembali ke Semarang.

"Ia masuk ke ruang ICU sejak 19 Februari 2020. Saat menjalani perawatan, ia sudah mengalami sakit parah. Ia mengeluh sesak napas. Pada hari Minggu, dia meninggal dunia,” jelas Baskoro.

Sehari setelah dimakamkan, pihak RSUP dr. Kariadi Semarang baru mengetahui jika pasien tersebut tidak terjangkit atau negatif Virus Corona. Hal itu diketahui dari hasil laboratorium yang diperoleh pihak rumah sakit.

"Kita tidak tahu pasti sakitnya apa. Ada kemungkinan gejala infeksi paru-paru. Tapi pastinya buka karena Virus Corona. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," ungkap Baskoro.

Sejak Januari 2020, RSUP dr. Kariadi Semarang telah menangani 23 pasien yang diduga terjangkit virus corona. Dari 23 pasien itu, satu di antaranya meninggal dunia dan satu lagi menjalani masa observasi di ruang isolasi. Sementara itu 21 pasien tersisa sudah dinyatakan negatif virus asal Wuhan, China, itu dan telah diizinkan pulang.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr. Kariadi Semarang, Agoes Poerwoko, dalam sesi jumpa pers, Selasa sore, mengatakan dari seluruh pasien yang ditangani terkait virus corona, 13 orang di antaranya tidak menjalani isolasi.

"Tiga belas orang itu masuk kategori pemantauan atau ODP orang dalam pemantauan. Jadi, mereka diizinkan pulang karena tidak menunjukkan gejala klinis. Mereka dipantau karena memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri," katanya.

Dari 23 pasien yang ditangani RSUP dr. Kariadi terkait Virus Corona itu, empat di antaranya merupakan warga negara asing (WNA). Dua WNA berasal dari Tiongkok, sementara dua lainnya dari Korea dan Jepang.

Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.