Sukses

Jurus Anisha Putri Memancing Investor ke Lombok

Pegiat wisata di Lombok Anisha Putri jualan keindahan Lombok untuk menarik investor.

Liputan6.com, Lombok - Para pegiat wisata Lombok, saat ini intensif mempromosikan Lombok sebagai destinasi liburan dan tujuan investasi. Salah satunya adalah Anisha Putri. Wanita kelahiran Lombok itu menarik minat investor untuk berinvestasi melalui internet.

Caranya, dengan memajang segala foto dan video keindahan pulau Lombok mulai dari laut, pantai dan alamnya. Cara tersebut menurut dia sangat efektif."Setelah calon investor melihat foto dan video tersebut, mereka pasti tertarik untuk melihat langsung. Dan saat itu juga, kita lihatkan segala keindahan yang dimiliki pulau ini," kata Anisha Putri di Lombok, Rabu 28 Agustus 2019.

Menurut dia, jika sebelumnya para investor tertarik untuk berinvestasi di Senggigi, saat ini banyak investor yang mulai menjajakan bisnis di kawasan kuta Mandalika.Hal itu menyusul dengan rencana pemerintah yang akan membangun sirkuit Moto GP pada akhir 2021 mendatang. Meski demikian, tempat wisata sohor lainnya di Lombok seperti Senggigi, dan tiga Gili juga masih banyak diminati.

"Kuta Mandalika sedang ramai ditanyakan investor, Senggigi juga masih tetap ramai. Apalagi tiga Gili. Intinya pasca gempa Lombok para investor sudah mulai berdatangan," kata Anisha Putri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Storynomics Tourism

Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengatakan pemerintah daerah perlu mengembangkan konsep Storynomic Tourism yaitu pendekatan komunikasi pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, serta menggunakan kekuatan budaya.

"Konsep ini sangat menarik, seharusnya setiap daerah dapat mengembangkan konsep ini untuk makin memajukan lagi sektor pariwisata," katanya di Purwokerto, Banyumas, Senin (26/8/2019) dilansir Antara.

Ia menjelaskan konsep ini awalnya digagas oleh Tim Quick Win dan akan diterapkan di lima kawasan destinasi super prioritas, meliputi Danau Toba, Borobudur, Manado, Mandalika, dan Labuan Bajo. Konsep tersebut diharapkan dapat mengakselerasi percepatan pembangunan sektor pariwisata di daerah-daerah.

"Storynomic tourism merupakan metode komunikasi pariwisata dengan menceritakan destinasi dan objek wisata di daerah, dikemas dengan konten yang menarik tentang sejarah, seni budaya, alam, kerajinan, maupun kulinernya," katanya.

Menurut dia, hampir semua daerah di Indonesia memiliki potensi wisata yang menarik. Namun belum semua dinarasikan secara baik kepada wisatawan.

"Akibatnya banyak wisatawan tidak memperoleh pengetahuan dan pengalaman berwisata, serta tidak dapat memberikan testimoni kepada orang lain," katanya.

Dia menambahkan panorama alam yang indah, baik berupa gunung, laut, sungai, maupun danau punya sejarah dan seni budaya yang melingkupinya.

"Pakaian, tarian, dan makanan tradisional suatu daerah juga memiliki makna dan fungsi dalam kehidupan masyarakatnya. Itu semua perlu diceritakan kepada wisatawan, agar wisatawan mendapat nilai tambah dari kunjungan wisatanya," katanya.

Konten strorynomic tourism, kata dia, bisa dikemas secara digital melalui media sosial, maupun dinarasikan secara konvensional lewat pemandu wisata.

"Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya manusia yang memahami latar belakang sejarah objek wisata dan mampu menceritakannya kepada wisatawan dengan narasi yang menarik," katanya.

Sementara itu, dia juga berharap pada masa mendatang akan makin banyak pemerintah daerah yang mengembangkan konsep Storynomic Tourism tersebut di wilayahnya masing-masing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini