Sukses

Tulisan-Tulisan Misterius dari Temuan Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang

Ada dua tulisan pada kaki korban mutilasi di Pasar Besar Malang.

Liputan6.com, Malang - Warga dan pedagang di kawasan Pasar Besar Malang dikejutkan penemuan potongan tubuh manusia dalam posisi terpisah. Jasad berjenis kelamin perempuan dengan ciri tato di kedua kaki itu diduga korban mutilasi.

Seluruh bagian tubuh korban mutilasi ini ditemukan di lantai 2 bekas Plaza Matahari. Jasad korban sudah dibawa ke kamar mayat RS Saiful Anwar Malang. Ciri awal, di tiap kaki terdapat tulisan "Sugeng" dan "Wahyu yang Kami Terima di Gereja Bersama Keluarga".

Jasad korban ditemukan sekitar pukul 13.30. Semula, pedagang mencium aroma menyengat dari lantai 2. Mereka kemudian lapor ke petugas keamanan Pasar Besar. Petugas dengan membawa alat kebersihan mencari sumber bau tersebut.

"Kami kira bau bangkai tikus atau kucing. Setelah dicek bersama petugas, ternyata ada potongan kaki dan tangan," kata Trisno Haryanto, salah seorang pedagang di Malang, Selasa, 14 Mei 2019.

Mereka segera melaporkan temuan tersebut. Kepolisian bersama petugas Palang Merah Indonesia tiba di lokasi untuk menyisir lokasi. Hasilnya, ada 6 bagian tubuh ditemukan secara terpisah. Posisi badan dalam kondisi membusuk hanya berpakaian dalam ada di toilet.

Sedangkan bagian terpisah lainnya berupa dua kaki dan tangan serta kepala ditemukan di bawah tangga sisi timur. Bagian ujung kaki dan tangan tampak dibungkus dengan plastik. Di antara bagian tubuh korban mutilasi ini juga ada tangan maneken ditempeli tulisan tangan warna merah.

"Tulisan itu ada di ujung tangan. Melihan kondisinya, sepertinya peristiwa ini sudah terjadi beberapa hari lalu," kata Agus Merdiko, salah seorang relawan yang membantu evakuasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Misteri Tulisan

Jasad korban mutilasi ini sudah dibawa ke kamar mayat RS Saiful Anwar untuk kepentingan identifikasi. Pengambilan sidik jari serta ciri-ciri lainnya. Ciri rajah pada kedua kaki bisa dikenali saat identifikasi awal tersebut.

Kepolisian baru memeriksa 3 saksi yang kali pertama menemukan jasad. Korban diperkirakan berusia 34 tahun. Namun belum bisa dipastikan lokasi awal korban dieksekusi dan berapa hari kejadian itu terjadi.

"Masih penyelidikan dan pemeriksaan saksi -saksi. Kami juga menunggu proses pengambilan sidik jari," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.

Di tempat kejadian juga terdapat empat tulisan di kertas. Tiga tulisan tampak ditempel di dinding berbeda. Sedangkan satu tulisan ada di potongan tangan maneken yang tergeletak di antara potongan tubuh di bawah tangga.

Tulisan itu seperti, "Innalilahi orang ruwet belakangnya nanti akan dapat kutukan dari Allah......." Ada pula tulisan "Ilmu dukunmu yang kau pelajari suatu saat akan memakan dirimu sendiri dan mati dengan mengenaskan. Ingat kejadian di Muharto gang 5 innalilahi.."

Kepolisian belum bisa memastikan apakah seluru tulisan itu masih terkait dengan peristiwa itu atau sebelumnya sudah lebih dulu ada. Polisi butuh penyelidikan lebih lanjut untuk memastikannya.

"Apakah itu milik korban, pelaku atau masyarakat biasa butuh pendalaman lagi," kata Asfuri.

3 dari 3 halaman

Lokasi Kejadian

Gedung Plaza Matahari, lokasi penemuan jasad korban mutilasi itu sendiri sudah tak dipakai sejak kebakaran pada 2016 silam. Namun sebagian lokasi parkir di lantai 1 dan 2 masih dipakai. Berdasarkan keterangan para pedagang, lokasi temuan jasad itu biasa dipakai pemulung tidur.

“Tempat kejadian ini kosong setelah kebakaran beberapa tahun silam, sehingga tak ada yang tahu,” ujar Asfuri.

Kepolisian juga bakal berkoordinasi dengan pengelola gedung serta petugas keamanan gedung itu. Untuk melacak siapa yang biasa tampak hilir mudik ke lokasi kejadian dalam beberapa hari terkhir ini.

Trisno Haryanto, salah seorang pedagang di lantai 1 mengatakan, di tempat penemuan jasad itu tampak sering disinggahi orang tidak dikenal seperti pemulung. Sempat pula didirikan tenda dari baju bekas.

“Ya kami tidak tahu siapa itu, tapi sepertinya biasa dipakai istirahat pemulung,” ujar Trisno.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.