Sukses

Sejarah Warna-warni Angkot Jadul di Bandung

Sejak era 1970-an, perkembangan transportasi umum di Kota Bandung didominasi oleh angkot.

Jakarta Sejak 1970, perkembangan angkutan umum di Kota Bandung didominasi oleh angkot. Pasalnya, hadirnya angkot bukan dari aturan pemerintah, melainkan tuntutan kelompok masyarakat.

"Dealer mobil yang menguasai adalah dealer angkot. Jadi misalnya, dealer mobil tertentu melihat potensi jalur angkot ini, kemudian mereka melakukan suatu kajian untuk diizinkan membuka jalur. Misalnya Kalapa Dago, Kalapa Ledeng," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jabar, Sony Sulaksono.

Hal tersebut dapat dilihat dari awal 1992 sampai 2000. Saat itu satu trayek angkot memiliki warna yang sama lantaran sudah dikuasai oleh suatu dealer.

Setelah jalan raya diramaikan oleh angkot, Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia atau yang dikenal DAMRI masuk di era 1980-an. Meski jalurnya belum banyak, Damri menjadi transportasi publik andalan rute Cicaheum-Cibereum, Kalapa-Buah Batu, Kalapa-Dago, dan Kalapa-Ledeng.

Setelah Damri berkembang di lima rute, angkot semakin menguasai jalur. Menurut Sony, ada pembagian tidak tertulis bahwa Damri hanya melayani jalur utama yang punya jalan lurus.

"Sedangkan angkot sisanya," katanya.

Semakin hari, Damri mulai berbenah, mengingat perusahaan itu merupakan perintis untuk daerah yang belum terjamah angkutan umum.

Sony mengatakan, Damri tidak lagi seperti itu. Selain melaksanakan fungsinya sebagai angkutan perintis dan melayani angkutan di perkotaan, Damri di Bandung mengambil pengelolaan Trans Metro Bandung (TMB).

"Kalau di Jakarta sudah luar biasa lagi terobosan-terobosan Damri yah buat angkutan bandara, mengkoneksikan perumahan-perumahan mewah dengan titik titik busway. Jadi, Damri melakukan seperti itu, sehingga banyak orang beralih menggunakan Damri," paparnya.

Saat ini, Kota Bandung masih diramaikan oleh angkot yang berwarna-warni, Damri dengan sejumlah rute, atau Trans Metro Bandung yang kerap menghubungkan masyarakat dari Kabupaten Bandung ke Kota Bandung. Tentu ini menjadi perhatian supaya masyarakat bisa beralih ke angkutan umum.

Ditambah lagi ramainya transportasi daring. Angkutan umum semakin bersaing dengan para sopir mobil dan motor daring, bahkan taksi sekalipun. Meski sempat ramai beberapa tahun lalu, angkutan umum seperti angkot, TMB, atau Damri masih memiliki penumpangnya sendiri.

Baca juga berita Ayobandung.com lainnya di sini.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.