Sukses

Hotel Inna Grand Bali Beach Disulap Jadi Kawasan Terpadu

Total dana yang dirogoh mencapai Rp2,8 triliun

Liputan6.com, Denpasar Menteri BUMN, Rini Soemarno menghadiri ground breaking Hotel Indonesia Bali. hotel ini berada di dalam kawasan Inna Grand Bali Beach. Nantinya, nama Hotel Inna Grand Bali Beach akan diganti menjadi Hotel Indonesia Bali. Rini menjelaskan, nantinya Hotel Indonesia Bali memiliki konsep kawasan terpadu seperti kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Nusa Dua.

"Hotel Inna Grand Bali Beach ini sangat bersejarah, merupakan peninggalan founding father kita, Bung Karno yang membangun ini dengan visi Bali itu tempat wisata dunia. Ini pernah disewa swasta. Kita akan membangun kawasan ini yang bisa memenuhi harapan agar betul-betul menjadi sentra wisata dan budaya Bali seperti diharapkan Bung Karno ketika pertama membangun hotel ini," kata Rini, Jumat (15/3/2019).

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said menjelaskan, total dana untuk revitalisasi Hotel Inna Grand Bali Beach menjadi kawasan terpadu senilai Rp2,8 triliun. Nantinya, kata dia, di kawasan itu akan dibangun hotel bintang 3, bintang 4 dan bintang 5. Juga, akan ada convention center yang bisa menampung 10 ribu orang.

"Untuk pembangunannya tahap pertama kita target pada November 2020 sudah selesai. Setelah itu, karyawan hotel di Inna Grand Bali Beach kita pindah ke hotel yang baru, baru kemudian hotel Inna Grand Bali Beach-nya. Jadi butuh waktu sekitar empat tahun," katanya.

Untuk Hotel Inna Grand Bali Beach, berdasarkan kajian konstruksi yang sudah dilakukan bangunannya masih layak. Yang direnovasi lobi dan interiornya saja, termasuk menambah convention center. "Jadi, hotel ini bukan lagi sebagai hotel, tapi sebagai kawasan seperti Nusa Dua, tapi ada di Sanur," ujarnya.

Saat ini ada 525 kamar, setelah revitalisasi akan menjadi 1.017 kamar.

"Ini hotel milik negara. Kita ingin di Bali ini ada satu hotel kebanggaan bangsa. Pasar MICE kita sasar, karena di Denpasar belum ada convention center," tambahnya.

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.