Sukses

Kisah Mengharukan Sutini Menemukan Ibunya Setelah Terpisah 18 Tahun

Sutini yang belum pernah melihat ibunya akhirnya bisa menemukan sang ibu setelah 18 tahun terpisah.

Liputan6.com, Jember - Air mata Sutini, warga Jayapura Papua, mengalir deras saat melihat wajah ibunya meski hanya lewat fasilitas video call di WhatsApp. Demikian juga dengan ibunya di Lampung, terbata-bata menumpahkan rasa rindunya, setelah 18 tahun terpisahkan lautan. Tangis bahagia ini pecah, saat kedua insan ini saling menatap lewat layar video call.

Kerinduan yang terpendam selama 18 tahun sedikit terobati, meski belum bertemu langsung. Sebab, keduanya tinggal di dua tempat berbeda dan terpisahkan oleh lautan. Sutini tinggal di Jayapura, sedangkan ibu dan saudara kandung Sutini tinggal di Lampung.

Salah satu anggota Group Facebook Info Warga Jember (IWJ), Sunardi Hadi yang juga menjabat sebagai kepala Desa Sidomukti Mayang, Kabupaten Jember, menyatakan ikut berbahagia dengan bertemunya ibu dan anak, karena cinta dan rindu ini.

"Tidak bisa membayangkan rasa haru dan bahagia. Selamat bahagia buat keluarga yang telah dipertemukan," tutur Sunardi kepada Liputan6.com, Sabtu (2/3/2019).

Sunardi mengatakan, jarak tidak lagi menjadi hambatan untuk bertemunya ibu dan anak ini. Sudah 18 tahun berpisah, sudah dianggap hilang dan tidak mungkin bertemu, ternyata masih dipertemukan

"Ini salah satu dampak positif dari kemajuan teknologi informasi. Warga Jember di manapun berada, bisa terhubung dan menjalin silaturahmi," ujar Sunardi. Awal berita pertemuan ibu dan anak itu disampaikan akun Facebook Slamet.

Dalam postingan tersebut bertuliskan, satu lagi kebahagiaan warga di IWJ yang bisa mempertemukan anak dengan ibu dan saudaranya.

"Sutini yang saat ini bertempat tinggal di Jayapura mencari seorang ibu kandung, yang sejak kecil terpisah. Bapak dan ibunya punya anak dua perempuan, yang satu dibawa bapaknya, sedangkan yang satu dibawa ibunya sekitar 18 tahun yang lalu di Lampung," tutur Slamet.

"Alhamdulillah kerinduan yang mendalam tersebut bisa disambungkan kembali tali silaturahmi malam ini, Jumat (1/3/2019), lewat video call dari Jayapura ke Lampung dan ikut berbahagia warga IWJ di manapun berada," kata Slamet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sutini Mencari Sang Ibu

Pertemuan ibu dan anak ini bermula dari unggahan akun Facebook Nazwa Aynun, yang mencari keberadaan ibunya, dalam format video.

"Nama saya Sutini. Saya mencari ibu saya Wati. Masalahnya saya tidak tahu rupa ibu saya. Tapi saya dikasih tahu ibu saya. Nama bapak saya Jarkazi dan nama ibu saya Wati," ujar Sutini.

Orangtua Sutini menikah di perantauan di Bandar Lampung. Dari pernikahan itu dikaruniai dua orang putri. Namun beberapa lama orang tua Sutini berpisah. Sutini dibawa bapaknya ke Jayapura dan ibunya tetap tinggal di Lampung.

"Kini bapak saya sudah tiada dan saya sudah berkeluarga dan punya anak. Saya kangen dengan ibu saya," katanya, terlihat butiran air mata menetes.

Curhatan Sutini ini kemudian diposting oleh akun Vitri Manies, Warga Wuluhan di Group Facebook IWJ, Kamis siang (28/2/2019).

"Alamat almarhum Pak Jarkazi di Besuki, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur dan Ibunya tinggal di Bandar Lampung daerah Umbeleri. Nazwa Ainun, mohon dibantu lur, siapa tahu ada warga Jember, yang tinggal di Lampung," pinta Vitri.

Postingan ini mendapat respon dari pengurus korwil IWJ Jayapura dengan akun Masopik Opik.

"Saya korwil IWJ Jayapura, saya diminta membantu Sutini yang tinggal di Jayapura. Saya minta bantuan seluruh anggota IWJ di manapun berada," katanya.

Dia menjelaskan, sejak kecil Sutini tidak pernah bertemu dengan kedua orangtuanya. Dia hanya tahu nama ayahnya Jarkazi dan ibunya Wati.

"Semoga lewat postingan ini, Allah bisa mempertegas adek Sutini dengan orang tuanya," doanya serta meminta info ini dishare.

Postingan ini menjadi viral, sehingga berbagai tanggapan dan doa warganet yang tergabung dalam Group IWJ. Group IWJ ini beranggotakan 718.203 anggota, yang terdiri warga Jember dan warga Jember yang tinggal di perantauan dalam negeri dan luar negeri. Postingan tersebut segera mendapat respon warga Jember yang tinggal di Lampung.

Dengan bantuan penuh anggota IWJ, akun Facebook, Towel Aje warga Patrang Kabupaten Jember, yang tinggal di Bengkulu, dan temannya warga Sunda yang tinggal di Lampung, akhirnya ibu dan anak ini bisa tersambung.

 

3 dari 3 halaman

Dialog Awal yang Mendebarkan

Percakapan pertama Sutini dengan kakak kandungnya yang berada di Lampung. Saat tersambung, Sutini memperkenalkan diri.

"Saya Sutini, saya ingin mencari ibu saya," jelasnya sambil menahan haru.

Kemudian lawan bicaranya, yang masih saudaranya, meminta menyebutkan nama kedua orangtuanya. Sutini dengan terbata-bata menyebut nama kedua orangtuanya. "Bapak saya Jarkazi dan ibu saya Wati." Mendengar penjelasan itu, tangis bahagia mulai pecah.

"Berarti kamu dan saya adalah saudara," kata lawan bicara Sutini di seberang, seperti menangis tertahan. Lantas dia juga menjelaskan, bahwa ia sudah berkeluarga dan punya anak. Sutini lantas menanyakan kondisi ibunya, dan akhirnya melakukan percakapan melalui video call.

"Terima kasih semua yang sudah membantu. Barokallah. Teruslah bermanfaat IWJ d imanapun berada dan dalam kegiatan apapun. Ternyata jarak bukanlah masalah di jaman milenium saat ini," kata Slamet admin IWJ.

Berita bertemunya anak, ibu dan saudara ini mendapatkan sambutan hangat anggota IWJ, ribuan warganet pasang like dan tanggapan haru.

"Ikatan batin seorang anak dan ibu yang sangat kuat, hingga bisa mempersatukan kembali, meski belum pernah bertemu. subhanallah...jadi terharu," jelas akun Syamsul Arifin.

Sedangkan akun Natasya Alifatus Istigfarin menyatakan, "Alhamdulillah sudah hilang kerinduan anak dan ibu yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Meski pertemuan itu, masih hanya sebatas lewat media." 

Menanggapi hal ini, Nazwa Aynun mengaku rindunya belum hilang, karena belum bertemu langsung. "Aku masih rindu, aku ingin peluk." 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini