Sukses

Kasus Ponsel Hilang di Balik Kerudung Resahkan Jemaah Masjid Garut

Nasib malang menimpa siswa SMK 1 Garut, Jawa Barat, HP smartphone miliknya raib ketika tengah khusyuk melaksanakan salat Zuhur berjemaah di Masjid Al Barokah.

Liputan6.com, Garut - Ale Sandra (17), Siswa SMK 1 Garut, Jawa Barat kaget usai Salat Zuhur berjemaah di Masjid Jami Al Barokah, Jalan Pembangunan. Telepon genggam miliknya raib. 

"Saya baru sadar setelah kerudung yang dipakai menutup HP telah berubah posisi," ujar dia kepada jemaah yang telah melaksanakan salat berjemaah, Senin (28/1/2019).

Menurut Ale, kejadian nahas yang baru saja menimpanya berlangsung singkat. Saat itu, Ale bersama rekan sejawatnya melaksanakan salat berjemaah, bersama jemaah laki-laki di dalam slot khusus ruangan untuk perempuan.

"Saya lihat tidak ada siapa-siapa, kecuali kami berdua," ujar siswi jurusan manajemen bisnis itu.

Tanpa memiliki kecurigaan apa pun, dia kemudian menyimpan HP kesayangannya itu ditutupi kain kerudung yang baru saja ia gunakan. Kemudian dia menyimpannya persis di belakang tubuh keduanya. Namun, kaget bukan kepalang, setelah salat berjemaah usai, dia melihat tumpukan kerudung yang digunakan untuk menutup HP telah berubah posisi.

"Setelah saya cek HP saya sudah hilang," ujar dia dengan nada sedih.

Ia bersama rekannya kemudian melakukan pengecekan hingga ke kamar mandi yang baru saja digunakan berwudu sebelum salat, tetapi ia meyakini betul jika HP miliknya, telah disimpan tak jauh dari saat posisi dia berdua salat.

"Saya sama sekali tidak melihat ada orang yang masuk (ke ruangan slot salat perempuan)," ujarnya.

Beberapa kali nomor telepon miliknya terus dihubungi, tetapi sudah tidak aktif. Ia tampak bingung, sebab banyak data yang tersimpan dalam ponsel seluler miliknya itu.

"Enggak tahu harus apa, nanti mungkin mau melaporkan (polisi)," ujar siswi asal Cilawu, Garut itu.

Ihsan, salah seorang anggota jemaah Masjid Al Barokah yang baru saja melaksanakan salat berjemaah menyatakan, kejadian yang menimpa siswi SMK 1 Garut itu bukanlah pertama kali terjadi.

"Dulu awal-awal (kejadian) paling banyak hilang sandal dan sepatu, kemudian bergeser ke HP," kata dia.

Menurutnya, seiring banyaknya laporan kehilangan, Masjid Al Barokah menjadi rawan pencurian, terutama bagi jemaah yang diketahui baru pertama kali melaksanakan salat di sana.

"Sebelumnya mahasiswa kehilangan laptop, uang dan Hp dalam tasnya, kejadiannya sama saat salat," ujarnya.

Melihat kemiripan kronologis pencurian yang menimpa para korban, ia menduga jika kasus pencurian itu, diduga dilakukan oleh pelaku yang sama. "Kalau saya dengar ceritanya, ini (pelaku) ada dua orang, bisa saja yang satu pura-pura salat, yang satu mengintai keadaan," ujar Yamin, jemaah lainnya mendengar cerita korban.

Ihsan menambahkan, seiring seringnya pencurian yang menimpa korban terutama para jemaah yang akan melaksanakan salat, ia meminta pihak DKM Masjid Al Barokah, segera memasang CCTV di setiap sudut masjid. "Semoga pihak DKM bisa memperhatikannya (memang CCTV), sebab ini sudah urgent," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.