Sukses

Karton Bekas Minuman Laku di Bandung

Pemerintah Kota Bandung gencarkan program Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan (Kang Pisman).

Liputan6.com, Bandung - Sampah karton bekas kemasan minuman, yang dulu tidak pernah dilirik karena dianggap tidak bernilai ekonomi, kini laku di Kota Bandung. Sampah kardus bekas minuman ini bisa dikumpulkan dan didaur ulang oleh Wasteforchange, sehingga mempunyai nilai ekonomi.

Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdyana, mengatakan kemasan kardus berlapis aluminium foil yang biasa digunakan untuk minuman kemasan, seperti susu, teh, dan minuman ringan lain sebelumnya tidak bisa didaur ulang, sehingga bahkan pemulung pun tak meliriknya.

Sekarang warga bisa mengumpulkan kardus-kardus kemasan itu serta menjualnya ke tempat penampungan sampah untuk selanjutnya didaur ulang oleh PT Wasteforchange Alam Indonesia dan PT Tetra Pak berdasarkan nota kesepahaman kerja sama antara Pemerintah Kota Bandung dan PT Wasteforchange pada Rabu, 2 Januari 2019.

Berdasarkan nota kesepahaman kerja sama itu, PD Kebersihan mendapatkan fasilitas mesin daur ulang sampah Tetra Pak. "MoU PD Kebersihan dan Wasteforchange, perusahaan ini satu-satunya yang mengakomodasi bahan kardus seperti bekas minuman dan sebagainya untuk didaur ulang," kata dia, dilansir Antara, Kamis (3/1/2019).

Kerja sama tersebut merupakan bagian dari program Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan (Kang Pisman) yang sedang digencarkan Pemerintah Kota Bandung untuk mengurangi sampah.

"Ini salah satu kegiatan pendukung Kang Pisman. Kang Pisman dari hari ke hari semakin viral dan memang didukung penuh oleh warga Kota Bandung," kata Deni.

Managing Director Wasteforchange Alam Indonesia M. Bijaksana Junerosano mengatakan perusahaannya dalam kerja sama itu bertanggung jawab atas sampah kemasan yang sebelumnya tidak bisa diolah.

"Sampah yang sebelumnya tidak bernilai ekonomi bisa dikirim ke titik pengumpulan seperti TPS terdekat untuk kemudian kami yang membeli dan mengolahnya. Selain pengurangan sampah, tentu ini akan menjadi keuntungan bagi masyarakat," kata dia.

"Di dalam kemasan ada kertas aluminium foil dan plastik. Kami bekerja sama dengan Tetra Pak yang membangun mesin khusus yang bisa memilahnya," kata dia.

Perusahaan akan membeli setiap satu kilogram sampah karton dengan harga Rp500 sampai Rp1.000 sesuai kondisi kemasan bekas.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.