Sukses

Tragedi Tembok Sekolah Roboh di Pekanbaru, 2 Orang Meninggal

Sejumlah orang menjadi korban reruntuhan tembok SDN 141 Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru - Hampir sepekan miring tanpa ada perbaikan, tembok sekolah di SDN 141, Jalan Abidin, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya, Kota Pekanbaru, akhirnya roboh, Rabu (14/11/2018), pagi. Nahasnya, kejadian ini harus menelan korban jiwa.

Tembok setinggi dua meter itu roboh dan menimpa beberapa pelajar serta orangtua yang mengantarkan anaknya. Dua orang dikabarkan meninggal dunia dalam kejadian ini.

Satu di antaranya merupakan pelajar SMAN 14 bernama Yanitra Octavizoli. Pelajar kelas III ini sempat dilarikan ke Rumah Sakit Syafira, tapi nyawanya tak tertolong.

Satu korban lagi merupakan siswa di SD tersebut yang belum diketahui identitasnya. Kabar meninggalnya murid kelas V ini disebut oleh saksi mata di lokasi, Rahma. Ibu rumah tangga ini juga tertimpa reruntuhan tembok.

"Ada dua orang (meninggal), satu pelajar yang mengantarkan adiknya, satu lagi murid di sini," sebut Rahma di lokasi kejadian.

Dia menjelaskan, kejadian berlangsung pukul 07.00 WIB. Kala itu, Rahma mengantarkan anaknya ke sekolah dan sempat berhenti di samping tembok, lalu menurunkan anaknya. Dia pun pergi ketika melihat anaknya sudah masuk ke gerbang.

Saat ingin memutar arah sepeda motornya, tembok yang disebut Rahma sudah miring itu langsung roboh. Dia pun berhasil selamat meski sepeda motor yang dikendarainya hancur.

"Hancur sepeda motor saya tertimpa reruntuhan. Kepala saya bengkak, dan kaki juga luka," sebut Rahma.

Menurut Rahma, korban Yanitra Octavizoli meninggal karena mengalami luka parah akibat reruntuhan tembok. Sementara adik yang diantarkannya selamat dan juga mengalami luka akibat kejadian ini.

"Adiknya saya lihat sempat turun, luka juga tadi," tegas Rahma.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Korban Kritis

Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto di lokasi kepada wartawan membenarkan adanya korban jiwa. Namun, dia menyebut hanya satu, sementara siswa yang disebut Rahma menjadi korban meninggal dalam kejadian ini masih dalam keadaan kritis.

"Satu anak meninggal, statusnya pelajar. Umur 17 tahun sebagai pengantar. Satunya lagi masih diupayakan semaksimal mungkin untuk diselamatkan di Rumah Sakit Syafira," sebut pria dipanggil Santo ini.

Santo menyebut dalam kejadian ini ada lima orang yang menjadi korban, termasuk yang meninggal dunia. Korban dirujuk ke Rumah Sakit Syafira, di mana salah satu korban sudah diperbolehkan pulang.

Dalam kejadian ini, Santo menyebut ada lima sepeda motor rusak parah. Semuanya sudah dievakuasi, dibantu petugas pemadam kebakaran Kota Pekanbaru.

"Turut berduka cita atas kejadian ini. Supaya tidak terulang lagi, semua tembok di sini akan dicek, kalau tidak layak lagi akan dirobohkan supaya tidak ada kejadian seperti ini," Santo menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.