Sukses

Lalai, Kepala Sekolah TK Pawai Bercadar di Probolinggo Kehilangan Jabatannya

Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendi menyatakan kasus pawai TK bercadar tidak mengandung unsur radikalisme.

Liputan6.com, Probolinggo - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Probolinggo, Moch Maskur mencopot Hartatik selaku Kepala Sekolah (Kasek) TK Kartika V-69 Kota Probolinggo, akibat peristiwa pawai budaya TK bercadar dan membawa senjata beberapa hari yang lalu.

Pecopotan dari jabatannya tersebut dilakukan saat menggelar press release di Kantor Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Jalan Basuki Rahmad No. 20A Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

"Hasil press release menyatakan bahwa kasek tersebut secara prosedural telah dimintai keterangan, hasil dengan keterangan sudah sesuai dengan apa yang telah disampaikan, dan pada intinya, tidak ada faktor kesengajaan," tutur Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Rabu, 22 Agustus 2018.

Kepala TK itu dinilai hanya lalai melaksanakan tugas serta sudah meminta maaf. Maka itu, sanksi yang dijatuhkan kepada Hartatik adalah pencopotan dari jabatanya sebagai Kasek TK Kartika V-69 Kota Probolinggo.

"Dan dipindahtugaskan sementara sebagai staf di Dinas Pendidikan Kota Probolinggo," katanya.

Barung menyampaikan, perihal pengganti dari Kepala TK Kartika V-69 masih akan berkoordinasi dengan pihak Yayasan TK Kartika V-69.

"Sesuai dengan surat perintah tugas Nomor 820/2235/425.103/2018 tentang dipindahtugaskan dengan pangkat yang sama pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Probolinggo, terhitung mulai tanggal 23 Agustus 2018," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy menelusuri maksud dan tujuan pawai budaya anak-anak TK Kartika V yang kontroversial. Mendikbud pun datang ke Kota Probolinggo, Jawa Timur, Minggu petang, 19 Agustus 2018.

Pawai itu dinilai kontroversial karena peserta pawai menggunakan baju hitam dan cadar serta membawa replika senjata. Pawai itu kemudian viral di media sosial.

"Setelah saya turun langsung dan mengecek di lapangan, sebenarnya karnaval anak-anak TK itu tidak ada yang luar biasa," katanya.

Namun, video yang viral hanya fokus pada pasukan yang anak-anak memakai cadar dengan membawa senjata. "Namun kalau dilihat secara utuh karnaval itu seperti karnaval biasa," kata Muhajir di Kota Probolinggo, dilansir Antara.

Menurut dia, pawai budaya yang digelar TK tersebut memiliki tema perjuangan umat Islam dalam kemerdekaan Indonesia yang digambarkan dengan bendera Merah Putih, Kakbah, dan diikuti pasukan anak-anak yang menggunakan cadar dengan membawa replika senjata yang dinilai kontroversial itu.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.