Sukses

Tragedi Jalur Tengkorak, Kernet Truk Tewas Mengenaskan

Proses evakuasi kernet truk yang tewas di jalur tengkorak Wonosobo ini pun berlangsung dramatis

Liputan6.com, Wonosobo - Jalan bergelombang dan berkontur tanjakan panjang dan turunan tajam. Secara singkat, begitu lah deskripsi jalur tengkorak, Kledung-Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah.

Disebut Jalur tengkorak lantaran di jalan nasional ini kerap terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa. Kondisi kendaraan mesti dalam fit untuk melewati jalur di pegunungan ini.

Selasa, 31 Juli 2018, kembali terjadi kecelakaan di jalur tengkorak. Seuah truk kontainer bernomor polisi H-1852-BH pengangangkut keramik terguling. Akibatnya, satu orang meninggal dunia.

Korban adalah kernet truk bernama Ikhwanudin (27) warga Demak, Jawa Tengah. Ia meninggal dunia lantaran jerjepit kabin.

Adapun sopirnya, Fatkur Muazis (31), warga Karangtengah, Demak, hanya menderita luka ringan. Ia pun dilarikan ke rumah sakit PKU Muhammadiyah, Wonosobo.

Proses evakuasi kernet truk yang tewas di jalur tengkorak Wonosobo ini pun berlangsung dramatis. Polisi dan warga kesulitan mengevakuasi korban. Petugas bahkan harus menurukan peralatan Rescue milik Satuan Sabhara Polres Wonosobo untuk mengevakuasi korban.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Truk Terguling di Jalur Tengkorak

"Kejadiannya sekitar pukul 05.00 Wib, namun proses evakuasi korban berjalan hingga pukul 07.00 WIB," ucap Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polres Wonosobo Ipda Nur Wahyu Wibowo, Selasa siang, 31/7/2018.

Dia menjelaskan, berdasar keterangan saksi-saksi, termasuk sopir kontainer, Ikhwanudin dan olah tempat kejadian perkara (TKP), truk pengangkut keramik tersebut sedang dalam perjalanan dari Semarang menuju Banyumas. Nahas, sesampai lokasi kecelakaan, rem tak berfungsi.

Adapun berdasar penyelidikan pada kendaraan, disimpulkan rem terlalu panas saat melewati turunan panjang Kledung-Kertek. Saat sampai lokasi, rem sama sekali tidak berfungsi.

"Kondisi jalan turunan tajam dan panjang, diduga mengalami rem blong. Sopir kemudian berusaha menghentikan kendaraan dengan keluar dari badan jalan, namun justru terguling," dia menjelaskan.

Kapolsek Kertek, AKP Deni Wobowo mengungkapkan, jalur tengkorak merupakan salah satu titik paling rawan kecelakaan akibat rem blong. Kondisi rem dan kekuatan mesin benar-benar diuji, terutama untuk kendaraan berat bermuatan penuh.

Dia pun mengimbau agar pengendara selalu mengecek kondisi kendaraan saat hendak melakukan perjalanan. Sebab, kecelakaan bisa dipicu oleh kondisi kendaraan yang tidak dalam kondisi fit.

"Berulangkali kami mendapat laporan dari warga Dusun Gondang Desa Candimulyo tentang kejadian kecelakaan di lokasi itu," dia menerangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.