Sukses

Abaikan Peringatan, Mahasiswa Tewas Terseret Ombak Teluk Penyu Cilacap

Liputan6.com, Cilacap - Masa libur Lebaran 2018 tiba bersamaan dengan musim pancaroba awal kemarau. Di musim ini, angin relatif kencang dan menyebabkan ombak tinggi di perairan selatan Jawa, termasuk Cilacap dan Samudra Hindia.

Peringatan dini potensi terjadinya gelombang tinggi pun dikeluarkan. Apalagi, saat ini adalah puncak kunjungan pada masa libur panjang Lebaran.

Pengelola wisata pun telah mengimbau agar wisatawan tak berenang dan bermain terlalu dekat dengan bibir pantai. Sayang, tak semua wisatawan menuruti peringatan itu.

Akibatnya, dua orang terseret ombak tinggi di Pantai Teluk Penyu Cilacap dan tenggelam. Satu selamat, satu orang lainnya hilang.

Saksi di lokasi kejadian, Heru Natallusa mengatakan saat itu ia sedang memancing di Trek Dam Teluk Penyu atau dam pantai. Di waktu yang sama, tiga orang diketahui tengah berenang di sekitar lokasi.

Tiga orang itu adalah Wahyudin, warga Desa Waemputtang, Poleang Selatan Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Andindita Ofi Ardiyanto, warga Tritih Kulon, Cilacap, dan Dwiyanto Primadani, warga Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap.

Saat itu, Wahyudin berenang lebih ke pinggir trek dam. Adapun Andindita dan Dwiyanto berenang lebih ke tengah.

Nahas, tak dinyana gelombang tinggi tiba-tiba menerjang. Anindita dan Dwiyanto kontan terseret arus yang kuat dan tenggelam.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Detik-Detik Penemuan Korban setelah 12 Jam Pencarian

"Saksi 2 (Anindita) berhasil selamat karena memegang trek dam, kemudian ditolong oleh saksi 3 (Heru) yang pada saat itu sedang memancing," ucap Komandan Basarnas Pos SAR Cilacap, Moelwahyono, Rabu malam, 20 Juni 2018.

Meski selamat, Aninditya pun tak urung menderita luka-luka dan mengalami trauma. Ia pun sempat dirawat oleh warga dan tim SAR yang bertugas.

Pencarian langsung dilakukan oleh tim SAR. Namun, pencarian korban terkendala ombak tinggi. Hingga sore, korban belum berhasil ditemukan.

"Diberangkatkan tim ke LKP utk melaksanakan operasi SAR. Pencarian kita lakukan menggunakan RIB Basarnas dan perahu jukung," dia menjelaskan.

Pencarian tetap dilanjutkan pada petang hingga malam oleh Basarnas, TNI AL, relawan dan nelayan setempat. Akhirnya, Sekitar pukul 19.15 WIB, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, tak jauh dari lokasi kejadian tenggelam.

Korban lantas dievakuasi ke RSUD Cilacap untuk diperiksa oleh tim medis untuk memastikan penyebab kematian. Selanjutnya, jenazah dipulangkan ke rumah duka di Cilempuyang Kecamatan Cimanggu.

Insiden kecelakaan air di pantai pada masa libur Lebaran 2018 ini bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, seorang pelajar di Kebumen juga tenggelam di pantai selatan Kebumen.

Ia diterjang ombak tinggi yang lantas menyeretnya ke tengah laut. Beruntung, ia selamat setelah berhasil menggapai ban yang dilempar tim SAR.

BMKG Pos Pengamatan Cilacap sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yan berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa Tengah hingga DIY. Ombak diperkirakan bisa mencapai 2,5 meter hingga empat meter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.