Sukses

Masuk 10 Destinasi Unggulan, Bandara Komodo Siap Layani Penerbangan Internasional

Pengembangan Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Pulau Flores, menjadi prioritas pemerintah untuk mendukung hadirnya penerbangan langsung internasional.

Liputan6.com, Kupang - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marius Ardu Jelamu mengatakan pengembangan Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Pulau Flores, menjadi prioritas pemerintah untuk mendukung hadirnya penerbangan langsung internasional.

"Bandara Komodo merupakan prioritas pemerintah untuk dikembangkan karena merupakan salah satu dari 10 daerah wisata unggulan nasional," kata Marius Ardu Jelamu kepada Liputan6.com, Minggu, 17 Juni 2018.

Dia menjelaskan, pada 10 destinasi wisata unggulan nasional, pembukaan penerbangan langsung internasional menjadi salah satu agenda utama pemerintah pusat.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, kata Marius, telah menyampaikan bahwa ketika landasan Bandara Komodo selesai diperpanjang maka penerbangan internasional bisa langsung masuk ke Labuan Bajo yang terkenal sebagai daerah wisata Taman Nasional Komodo.

Menurutnya, pemerintah saat ini mengarahkan pengembangan bandara internasional pada semua destinasi wisata unggulan secara nasional.

"Seperti Bandara Silangit di Sumatera Utara yang dikembangkan jadi bandara internasional karena daerah itu memiliki destinasi wisata Danau Toba yang merupakan bagian dari unggulan nasional," katanya.

Menurutnya, layanan penerbangan internasional ke NTT masih menunggu kesiapan Bandara Komodo di Labuan Bajo.

“Ketika selesai dikembangkan nanti, maka kami berharap penerbangan internasional seperti dari China, Jepang, Australia, dan lainnya segera masuk ke Labuan Bajo,” ujar Marius.

Ia mengatakan, terkait layanan penerbangan domestik dari dan menuju provinsi setempat, sejauh ini sudah terhubung secara baik. Bahkan, untuk Bandara Komodo sudah melayani hingga 28 kali penerbangan (kedatangan dan keberangkatan) setiap hari.

"Layanan penerbangan langsung dari Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar, juga sudah terkoneksi dengan NTT, kemudian untuk antardaerah sendiri di NTT juga sudah terhubung dengan 14 bandara aktif, yang masih kami nantikan itu hadirnya penerbangan internasional," dia memungkasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Ajang Pariwisata Keren di NTT Tahun Ini

Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meluncurkan empat Top Calendar of Event Pariwisata Nusa Tenggara Timur 2018. Masing-masing adalah Festival 1.001 Kuda Sandalwood dan Expo Tenun Ikat, Festival Likurai, Tour de Flores, dan Tour de Timor.

Kepala Dinas Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan, semua agenda yang akan digelar ini didampingi oleh kurator yang bonafide. Peluncuran itu digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis, 7 Juni 2018.

"Pelaksanaan Festival Sandalwood dan Expo Tenun Ikat ini jangan hanya berhenti pada pelaksanaannya saja," kata Marius.

Menurut Marius, event atau ajang yang digelar ini sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Kementerian Pariwisata menginginkan ajang yang ada untuk melestarikan dan mengembangkan tenun ikat menjadi komersial.

"Untuk tindak lanjutnya, maka Badan Ekonomi Kreatif harus turun untuk menginkubasi agar tenun dikembangkan menjadi nilai komersial," ucap Marius kepada Liputan6.com, pekan lalu.

Sedangkan untuk Festival Likurai, kegiatan tersebut diklaim sangat bagus, karena dari ribuan penari yang ikut, terdapat ratusan penari dari Timor Leste.

"Pariwisata NTT mulai bertumbuh baik, dengan adanya kegiatan Tour de Flores dan Tour di Timor," kata Marius.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.