Sukses

Hujan Es Bikin Heboh Warga Cirebon

Fenomena hujan es juga terjadi di Cirebon dan sempat membuat geger warga setempat.

Liputan6.com, Cirebon - Hujan besar mengguyur wilayah Cirebon, Jawa Barat pada Rabu, 14 Maret 2018, sore. Hujan deras itu terjadi lebih dari dua jam itu sehingga menggenangi sebagian besar wilayah di Cirebon. Namun tidak hanya itu, hujan yang disertai petir dan angin kencang tersebut, juga membawa butiran-butiran es. 

"Terdengar di genting dan paling kencang di kanopi rumah kok suara tetesan airnya beda ternyata dapat info dari tetangga ada butiran es," kata Ani, salah seorang warga Kalijaga Kota Cirebon.

Ani mengaku mengetahui fenomena hujan es ini usai dirinya salat Magrib. Saat itu, kata dia, intensitas hujan sangat tinggi, tidak seperti biasanya.

Petir menyambar disertai angin kencang, membuat warga yang lain tidak berani keluar rumah. Namun, saat diberitahu tetangga ada butiran es, Ani memberanikan diri keluar rumah dan mengulurkan tangannya di bawah kanopi rumah miliknya.

"Ternyata benar butiran es di tempat saya, tidak tahu lagi di tempat lain," ujar dia.

Kendati demikian, kata Ani, hujan es yang turun tidak berlangsung lama seiring berkurangnya intensitas hujan. Dari informasi yang didapat, butiran es yang turun bersamaan dengan hujan juga terjadi di beberapa wilayah di Cirebon.

Bahkan, fenomana ini sempat menjadi bahan pembicaraan warganet di kawasan Pantura Jawa Barat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awan Cumulonimbus

Sementara itu, Prakirawan BMKG Jatiwangi Jawa Barat Ahmad Faa Izyn menjelaskan, fenomema butiran es yang turun bersama dengan hujan di Cirebon disebabkan oleh awan yang berwarna abu-abu kehitaman.

"Awan ini bisa menyebabkan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan petir serta hujan es," kata dia.

Saat terjadi hujan es, dia melanjutkan, kondisi di dalam awan Cumulonimbus sangat jenuh dan beku sehingga, membentuk kristal es di dalam awan.

Awan Cumulonimbus, jelas dia, biasanya berada dengan ketinggian rendah dan didukung oleh kondisi suhu udara di lingkungan sekitar kejadian.

"Kristal es turun ke bawah menuju daratan yang belum sempat mencair maka terjadilah hujan es," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.