Sukses

Ketika Anak-Anak Kaum Marjinal Main Drama Musikal

Sahabat Anak Gambir menampilkan pertunjukan drama musikal berjudul “Mimpi-Mimpi Pelangi” di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Izmail Marzuki, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Sering kali penyebab seseorang enggan mengejar mimpi mereka adalah rasa takut dan pesimis dalam mengasah bakat serta potensi diri. Hal ini pun tidak berbeda bagi anak-anak marjinal binaan Sahabat Anak Gambir yang sering kali harus menghadapi tantangan dalam menggapai cita-cita mereka.

Kenyataan itu diangkat oleh Sahabat Anak Gambir dalam pertunjukan musikal “Mimpi-Mimpi Pelangi” yang telah sukses digelar pada awal Februari 2018 lalu di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Izmail Marzuki, Jakarta.

Pertunjukan musikal tersebut menghadirikan 40 anak binaan Sahabat Anak Gambir, didukung oleh para sukarelawan Sahabat Anak dan tim Steps Dance Academy, sebuah sekolah tari di Jakarta.

Pantauan Liputan6.com, kursi penonton terlihat penuh pada hari pelaksanaan. Sepanjang pertunjukan, terdengar gemuruh tepuk tangan dari para penonton. Dan pada Minggu, 25 Februari 2018 lalu segenap pemain dan kru pertunjukan drama musical ini mengadakan syukuran atas sukses terselenggaranya drama musikal Mimpi-mimpi Pelangi.

"Pertunjukan ini sendiri merupakan salah satu bentuk upaya kami untuk mendorong adik-adik binaan kami untuk memiliki cita-cita dan berjuang untuk menggapai impian mereka," kata Shinta Reza Aditya, koordinator pertunjukan “Mimpi-Mimpi Pelangi” yang ditemui hari itu.

Menurut Departemen Sosial RI, anak marjinal atau anak jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya. Data Departemen Sosial tahun 2015 mencatat sebanyak 33,400 anak tersebar di 16 provinsi.

Situasi dan kondisi jalanan sangat keras dan membahayakan bagi kehidupan anak-anak. Ancaman kecelakaan, eksploitasi, penyakit, kekerasan, perdagangan anak, dan pelecehan seksual sering mereka alami. Kondisi ini juga sangat rentan terhadap pelanggaran bagi hak anak yang menjadi komitmen nasional maupun internasional.

Sementara itu, banyak anak marginal yang terbina oleh Yayasan Sahabat Anak sudah membuktikan bahwa yang mereka butuhkan bukanlah rasa belas kasihan, namun kesempatan untuk mengubah semua keterbatasan dari faktor penghambat menjadi pemacu prestasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terinspirasi dari kisah nyata

Berlandaskan pemikiran tersebut, secara berkala Yayasan Sahabat Anak melalui area binaannya menampilkan pertunjukan bakat adik-adik binaannya. Terinspirasi dari kisah nyata perjalanan Sahabat Anak Gambir, drama musikal tersebut menceritakan perjalanan adik–adik dalam memahami arti mengejar impian dan menemukan persahabatan di tempat yang mereka hindari karena enggan menghadapi perbedaan. Layaknya pelangi, warna yang berbeda justru menjadi indah jika disatukan.

Menggabungkan pentas drama, pertunjukan musik dan musikalisasi puisi, "Mimpi–mimpi Pelangi" menjadi pembuktian bagi adik-adik binaan Sahabat Anak Gambir bahwa bakat-bakat yang mereka miliki hanya butuh kesempatan untuk bisa bersinar.

"Kami berharap pertunjukan ini bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan bagi adik-adik. Kami juga berharap kegiatan ini bisa membangkitkan kepedulian masyarakat umum dalam mendukung pemenuhan hak-hak marjinal anak-anak di Jakarta,” tutup Shinta.

Nyatanya, lewat pertunjukan musikal Mimpi-mimpi Pelangi tersebut, para relawan dari Sahabat Anak Gambir sukses menggali potensi anak-anak marjinal yang juga merupakan adik binaan di Sahabat Anak Gambir.

Setelah delapan bulan berlatih, para pemain yang notabene merupakan anak gerobak, pengamen dan berasal dari keluarga kurang mampu ini berhasil mengalahkan rasa tidak percaya diri mereka dan tampil luar biasa di atas panggung. Mereka berhasil membuktikan bahwa semua anak berhak bermimpi dan bisa mewujudkan mimpi tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.