Sukses

Kampung Mural Palembang di Tepian Sungai Beraroma Menyengat

Pemkot Palembang menyulap kampung di tepian Sungai Sekanak menjadi lebih berwarna dengan beragam mural keren.

Liputan6.com, Palembang - Salah satu kawasan Jalan Merdeka, Kelurahan 28 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang kini sudah disulap menjadi lebih indah dengan berbagai gambar mural.

Kampung Mural yang disebut Sekanak Bersolek ini, berada di tepian Sungai Sekanak yang masih mengeluarkan aroma bau menyengat.

Sebelumnya, Sungai Sekanak menjadi kawasan percontohan Pasar Terapung pada awal Febuari 2017, tetapi program tersebut tidak berjalan lagi.

Pada saat peresmian Kampung Sekanak Bersolek, Minggu, 4 Februari 2018, pagi, beberapa kapal getek menghiasi sepanjang bentangan Sungai Sekanak.

Dari pantauan Liputan6.com, air sungai yang terlihat keruh, tidak lagi digenangi sampah rumah tangga.

Namun, aroma menyengat dan bau tercium dari tepian Kampung Sekanak Bersolek sepanjang 2.500 meter persegi.

Khairumansyah (35), warga Jalan Sekanak RT 3, RW 1 Palembang mengatakan, kurangnya fasilitas tempat sampah membuat warga sekitar terpaksa membuang sampah di Sungai Sekanak.

Aroma menyengat berasal dari endapan sampah yang berada di dasar Sungai Sekanak.

"Kalau sungai surut memang aromanya menyengat. Air Sungai Sekanak juga tidak mengalir. Jika musim pasang, baru airnya tidak berbau dan agak jernih," ujarnya.

Dia mengakui volume sampah yang menggenang di Sungai Sekanak Palembang jauh berkurang dibandingkan beberapa tahun lalu. Namun, mereka masih belum bisa menggunakan air tersebut, karena masih berbau dan keruh.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Restorasi Sungai Sekanak

Jika aliran air ledeng mati selama satu hari, mereka terpaksa menggunakan air Sungai Sekanak untuk mencuci peralatan makan dan pakaian.

Sama halnya diungkapkan Nawang (24), warga yang tinggal di pinggiran Sungai Sekanak. Jika air pasang, mereka bisa menggunakannya untuk mandi dan mencuci perabot rumah tangga. Namun, banyak juga warga yang membuang sampah saat air pasang.

"Kalau dulu waktu air pasang, buang sampah semua, baik warga sini maupun sampah dari daerah lain. Saat airnya surut ini bau sekali, jadi kami tidak gunakan airnya," ujar Nawang.

Saat ini, Nawang merasakan ada perubahan besar di lingkungan tempat tinggalnya. Para warga sekitar sudah jarang membuang sampah di Sungai Sekanak.

Selain berwarna dengan beragam lukisan mural, adanya tempat pembuangan sampah juga sangat membantu warga sekitar untuk menampung sampah rumah tangga mereka.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, Sekanak Bersolek merupakan bentuk restorasi Sungai Sekanak, untuk mengembalikan fungsinya di masa lalu.

Sungai Sekanak dulunya menjadi salah satu jalur transportasi perahu kecil, perdagangan pasar terapung, dan tempat bermain anak-anak di lingkungan sekitar.

 

3 dari 4 halaman

Venesia dari Timur

"Dulu air Sungai Sekanak bisa dimasak. Sekarang akan kita kembalikan fungsinya, terutama jadi salah satu destiasi pariwisata Palembang," katanya.

Program restorasi sungai di Palembang, jadi salah satu langkah Pemkot Palembang untuk mengembalikan julukan Kota Palembang sebagai Venesia dari Timur.

Bahkan, mereka juga menggandeng Komunitas Mural Palembang untuk mempercantik kawasan ini.

Beberapa restorasi anak Sungai Musi nantinya akan mempermudah transportasi air dan menjadi salah satu sarana destinasi wisata.

"Turis di Palembang bisa berkunjung ke Pulau Kemarau lewat anak Sungai Musi saja, tidak perlu lagi ke Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang," ungkapnya.

Aliran sungai juga akan bermuara di salah satu hotel berbintang di Jalan Angkatan 45 Palembang.

Program restorasi dan revitalisasi Sungai Sekanak Palembang ini menghabiskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 sebesar Rp 7,5 Miliar. Anggaran tersebut baru digunakan untuk restorasi sungai tahap awal.

 

4 dari 4 halaman

Kota Pilihan

"Kita ingin meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat dan peduli lingkungan. Tidak buang sampah sembarangan, dengan kegiatan gotong royong yang selalu kita lakukan," katanya.

"Percuma jika sungai ini dipercantik dengan APBD tinggi, jika masyarakatnya tidak peduli," Harnojoyo menegaskan.

Pemkot Palembang juga menggandeng Balai Sungai Sumatera Delapan, untuk melakukan berbagai restorasi dan revitalisasi puluhan sungai di Palembang.

Proses pengecatan tepian Sungai Sekanak memakan waktu sekitar satu bulan sebelum peluncuran. Sebanyak 1.500 liter cat digunakan untuk mempercantik kawasan ini.

Menurut Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia Jun de Dips, kerjasama yang terjalin dengan Pemkot Palembang untuk mempercantik Sungai Sekanak, menjadi salah satu program Lets Colour Indonesia.

"Ada 12 kota di Indonesia yang masuk dalam program ini, termasuk Palembang. Tujuannya memang untuk lebih mewarnai kota-kota di Indonesia," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.