Sukses

Tips Puasa Senin Kamis Gubernur Gorontalo untuk Menghemat Beras

Gubernur Gorontalo juga mewajibkan ASN setempat untuk berbicara Bahasa Gorontalo setiap Senin-Kamis.

Liputan6.com, Gorontalo - Mengawali awal tahun, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengeluarkan sejumlah kebijakan. Usai mewajibkan ASN menggunakan kopiah keranjang, Gubernur kini mengimbau ASN agar rutin berpuasa Senin-Kamis.

Imbauan itu ditujukan bagi ASN yang beragama Islam. "Saya menghimbau kepada seluruh pegawai, agar melasanakan puasa sunah setiap Senin-Kamis dan dilaksanakan secara rutin," ujarnya pada apel rutin, Senin, 15 Januari 2018.

Gubernur Gorontalo mengingatkan puasa sunah Senin-Kamis merupakan salah satu sunah Rasulullah yang baik. Selain bisa menjaga diri dari keburukan, puasa sunah juga bisa menjaga kesehatan tubuh.

Dengan puasa, para ASN bisa menekan jumlah konsumsi beras karena beras mengandung banyak gula.

"Sekarang ini pemerintah pusat berencana mau impor beras 5.000 ton. Puasa Senin-Kamis menjadi salah satu upaya untuk menekan konsumsi beras," ucapnya.

Karena bersifat imbauan, Rusli enggan memaksa aparaturnya. Menurutnya, sudah menjadi tugas pemimpin untuk mengingatkan. Ia juga tidak ingin masalah ibadah dilakukan hanya karena tuntutan seorang Gubernur Gorontalo.

"Kalau dilaksanakan ya manfaatnya kembali kepada yang bersangkutan. Intinya semua harus diniatkan karena ibadah, karena Allah SWT," katanya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bahasa Gorontalo

Selain puasa sunah, Gubernur Rusli juga ingin agar kewajiban berbahasa Gorontalo ditingkatkan menjadi setiap Senin-Kamis. Selain sebagai upaya menjaga kearifan lokal, ASN diharapkan menjadi pionir dalam mendorong gerakan berbahasa Gorontalo untuk masyarakat lainnya.

"Saya cukup apresiasi yah, banyak pejabat saya dari suku Jawa, Bugis, Sunda dll mau berbahasa Gorontalo. Meskipun tulisan di WA mereka ke saya kadang masih keliru. Tapi saya kira mereka sudah berusaha. Masa kita warga asli Gorontalo malu berbahasa daerah sendiri?" ujarnya.

Bahasa Gorontalo saat ini terancam punah. Hal itu dikarenakan minimnya penggunaan bahasa tersebut di kalangan generasi muda. Warga lebih senang berkomunikasi dengan dialek Manado dibanding berbahasa daerah setempat.

Salah satu ASN di lingkungan Provonsi Gorontalo, Tomi Bidjuni mengatakan kebijakan-kebijakan baru gubernur Rusli Habibie bagus. Ia berharap kebijakan itu tak terbatas di kalangan ASN, tetapi meluas ke seluruh masyarakat Gorontalo.

"Kami bersyukur masih mempunyai pemimpin yang mengajak kepada pegawainya untuk berbuat baik, mulai dari memakai kopiah keranjang, puasa sunah, sampai dengan mewajibkan berbahasa Gorontalo," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini