Sukses

Ruwat Air Suci Banser NU di Ledakan KUA Cilacap

Ruwat yang dilakukan Banser NU itu demi melindungi dan mendukung kepolisian mengungkap peristiwa ledakan di KUA Sidareja.

Liputan6.com, Cilacap - Kabut berurai turun ketika sejumlah anggota anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser Cilacap mencipratkan air bening ke sudut-sudut Markas Kepolisian Sektor Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis dini hari, 7 Juli 2017. Dinginnya malam menambah sakral ritual itu.

Inilah prosesi ruwat yang dilakukan dua Badan Otonom NU itu demi melindungi dan mendukung kepolisian mengungkap peristiwa ledakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Sidareja, dini hari sebelumnya.

"Itu merupakan perlambang bahwa kami mendukung aparat negara, dalam hal ini TNI dan Polri untuk mengusut tuntas. Untuk mengungkap kasus ini, kepolisian harus dibentengi dan harus kuat," kata Libanun Muzazin, sang Ketua Pengurus Cabang Ansor Kabupaten Cilacap.

Libanun menuturkan, penyiraman air bening merupakan ini sebagai wujud membentengi Polsek dan seluruh anggotanya dari berbagai ancaman. Dengan demikian, mereka bisa fokus bekerja dan menjalankan tugas untuk mengungkap ledakan tersebut.

"Air sebagai simbol perdamaian. Dengan penyiraman ini, kita berharap membentengi Kepolisian Republik Indonesia," katanya.

Dia mengatakan, benteng ini diperlukan agar petugas bisa mengungkap tuntas kasus peledakan di Sidareja, termasuk menangkap dan menghukum pelaku yang dipastikan memiliki motif tertentu. Selain itu, benteng ini juga dia nilai sangat diperlukan karena Polri tengah menjadi sasaran teror.

Libanun menerangkan, selain menggelar ruwat di Mapolsek Sidareja, pihaknya bersama sekira 60 anggota Ansor dan Banser juga melakukan doa bersama di Alun-alun Sidareja pada Kamis dinihari. Doa itu ditujukan untuk keselamatan dan perdamaian negeri pertiwi. Tahlil dan doa itu juga diikuti oleh masyarakat sekitar sehingga keseluruhan peserta mencapai ratusan lebih.

Libanun Muzazin menyatakan prihatin dengan terjadinya peristiwa tersebut. Sebab hal itu menyebabkan keresahan di masyarakat. Untuk itu, pihaknya meminta agar Polri dapat mengungkap kasus ini, apapun motifnya. Selain itu, Libanun juga meminta pelaku bisa dihukum setimpal.

"Kita menuntut aparat negara TNI dan Polri untuk mengusut tuntas dan memberi hukuman setimpal untuk pelaku, terkait dengan keresahan yang ditimbulkan," ujar dia.

Libanun menambahkan, Ansor dan Banser Cilacap menolak paham radikal dan teror dalam bentuk apapun. Paham ini seharusnya tidak tumbuh apalagi berkembang di Indonesia, termasuk di Kabupaten Cilacap.

"Kita, juga menolak adanya paham radikal dan terorisme di Indonesia, khususnya kabupaten Cilacap. Cilacap adalah daerah yang damai, sehingga, baiknya terorisme dan radikalisme enyah dari kabupaten Cilacap," tandasnya.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.