Sukses

Pejabat Palopo Diduga Cabuli dan Kubur Hidup-Hidup Staf Honorer

Saat tangan korban berhasil muncul di permukaan lubang, tiba-tiba istri pelaku melihat dan langsung membantu korban naik dari lubang.

Liputan6.com, Makassar - Seorang pejabat eselon IV pada Dinas Kebersihan Pertamanan dan Permakaman Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial AK dilaporkan ke Polres Palopo oleh korban, UT (19), yang merupakan staf wanita berstatus honorer.

Kanit Resmob Polda Sulsel, AKP M. Yunus mengatakan, saat ini pelaku AK sudah diamankan di Satuan Reskrim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Palopo dan sedang menjalani pemeriksaan intensif.

"AK dibekuk tadi siang sekitar pukul 14.00 WITA dan saat ini penanganannya diserahkan ke Polres Palopo," kata Yunus, Rabu (21/9/2016).

Penangkapan terhadap AK sebagai tindak lanjut laporan dugaan pidana pemerkosaan oleh korbannya yang merupakan tenaga honorer pada Dinas Kebersihan Pertamanan dan Permakaman Kota Palopo, perempuan inisial UT (19).

Gadis UT (19), kata Yunus, di hadapan penyidik PPA Polres Palopo mengaku jika pelaku AK adalah atasan langsungnya dan ia meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.

UT, lanjut Yunus, mengaku kejadian pemerkosaan yang dialaminya berawal saat ia sedang duduk di teras rumah AK, Selasa 20 September 2016 sekitar pukul 08.00 WITA. AK datang dan tiba-tiba mendekatinya dengan membawa selimut.

"Korban mengira pelaku akan menjemur selimut tersebut. Namun ternyata, pelaku menutupi tubuh korbannya dan membopongnya masuk ke dalam rumah. Korban lalu berontak dan pelaku pun menebar ancaman akan membunuh korban jika melakukan perlawanan dan berteriak," terang Yunus.

Setelah dibopong ke dalam rumah, pelaku AK lalu membaringkan korban UT ke atas ranjang tidur dan mencoba melucuti pakaian korban. Namun korban melakukan perlawanan dengan menendang pelaku.

"Pelaku marah dan mengancam membunuh korban. Setelah itu korban tak ingat lagi dan sudah dalam keadaan tak sadar diri," jelas Yunus.

Setelah sadar, korban mengaku kaget karena dirinya sudah tidak berada di dalam kamar rumah pelaku. Tetapi korban mengatakan dirinya berada dalam sebuah lubang yang berada di sekitar rumah pelaku.

"Bagian atas lubang itu sudah di cor semen. Jadi pelaku mengubur korban saat dalam keadaan pingsan," terangnya.

Untungnya korban berhasil selamat dan keluar dari lubang tersebut karena semen cor masih dalam keadaan basah belum kering.

"Korban merusak cor yang menutupi lubang di mana dirinya di kubur hidup-hidup. Korban selamat karena cor semen belum kuat atau belum kering betul. Dengan tangannya sendiri korban berusaha merusak semen cor yang masih basah," ungkap Yunus.

Saat tangan korban berhasil muncul di permukaan lubang, tiba-tiba istri pelaku melihat dan langsung membantu korban naik dari lubang. "Tangan korban sempat melambai dan dilihat oleh istri pelaku sehingga dibantu keluar dari lubang.

Ia mengungkapkan, korban memperkirakan sekitar 7 jam berada di dalam lubang. "Tapi awal dimasukkan ke dalam lubang dalam keadaan pingsan," ucap Yunus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.