Sukses

Kisah Aneh Manusia Kalkulator, Mendadak Jenius Setelah Mati Suri

Tak lulus SD, Illang alias Ucok jadi jago berhitung dan membaca. Kini jadi konsultan berhitung.

Liputan6.com, Makassar - Ruslan Yusuf alias Illang alias Ucok (25) masih seperti anak kecil. Jika sedang di rumahnya di Makassar, dia masih bermain dengan anak-anak di bawah umur.

Belakangan nama Ucok melejit dengan julukan sebagai Manusia Kalkulator. Dia memiliki kemampuan berhitung di kemampuan orang normal.

Meski tak tamat Sekolah Dasar, anak keempat dari 7 bersaudara itu jago dalam berhitung tanpa alat hitung. Hanya butuh 2 detik, ia mampu menjawab dengan benar jika ada orang menanyakan hasil akhir dari soal angka.

Dari mana kelebihan berhitung Illang muncul ?

Liputan6.com mendatangi rumah Ucok di Jalan Teuku Umar 12, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar. Rumahnya di lorong kecil pinggiran selokan besar.

Nuraeni (49), ibu kandungnya, mengisahkan Illang lahir sebagai orang normal, sama seperti saudaranya yang lain. Dia sempat mengenyam pendidikan formal sampai Kelas 3 di SD Galangan Kapal, Tallo, Makassar.

Nuraeni seorang ibu rumah tangga dan suaminya, M. Yusuf Roa (54) bekerja sebagai buruh bangunan yang kerjanya selalu di luar daerah. Dalam kondisi itu, Ucok mengalami sakit Bronchitis Stadium parah tepatnya usai mengikuti ujian kenaikan kelas tepatnya naik ke kelas 3.

Illang terpaksa dirawat di RS Ujung Pandang Baru karena penyakitnya beberapa hari. Dia dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk mendapatkan perawatan medis.

Illang dirawat selama tiga bulan dan karena saat itu belum ada jaminan kesehatan, orang tuanya  terpaksa menjual tanah warisan untuk membayar biaya pengobatan. Akhirnya Illang rawat inap di rumah karena dana habis untuk biaya.

Sejak di rumah, Illang tak lagi ke sekolah. Sempat sekolah saat kondisinya membaik, Illang kembali cuti sekolah ketika kondisinya drop lagi.

"Kala itu sakitnya sangat parah, sampai ia tak lagi dapat bergerak, tak dapat melihat apalagi mendengar. Malah dokter yang memeriksanya katakan Illang sudah tak ada alias sudah meninggal," kata Nuraeni.

Namun, kata Nuraeni, dia dan suaminya yakin Illang masih hidup atau dia sedang mati suri. Selama tiga kali dia begitu dan akhirnya selama tiga tahun lamanya dia pun bangkit dari berhasil sembuh dari penyakit yang melilitnya.

"Tapi kondisinya tak normal lagi sering mengamuk jika kemauannya tak dipenuhi seperti minta makan dengan pakai lauk ikan dan minta uang jajan ," kata Nuraeni.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendadak jenius


Setelah itu, ujar Nuraeni, ia sempat kembali bersekolah. Tapi di sekolah dia mengamuk kalau sakitnya tiba-tiba kambuh.

"Sehingga saya dan suami saya meminta ke pihak sekolah untuk pamitan dan menghentikan Illang sekolah karena takut dia mengamuk lagi dan menghancurkan bangku atau kaca sekolah atau memukul temannya kalau sakitnya datang,"ujar Nuraeni.

Nuraeni mengatakan keterampilan berhitung Illang muncul setelah ia tiga kali mati suri. Karena sebelum itu ia biasa biasa saja layaknya orang normal lainnya.

"Di rumah ia tak pernah belajar menghitung main saja terus sama anak anak dekat rumah. Setelah sakit baru dia begitu mungkin sudah mukjizat Tuhan. Jangankan menghitung, membaca terbalik dia juga bisa," kata Nuraeni.

Selama tak bersekolah lagi hingga saat ini, kata Nuraeni, Illang selalu bermain di warkop, toko-toko kelontong, dan kantor gabungan dinas-dinas Kota Makassar.

"Kalau pagi sudah ditelepon orang yang minta bantuan menghitung. Setelah itu dia mandi dan pamit keluar jalan kaki menemui orang yang meneleponnya. Handpone yang dipegang Illang pemberian orang yang sudah dibantunya," kata Nuraeni.

Setelah pulang dari luar, Illang membawa pulang uang yang yang relatif besar untuk memenuhi kebutuhan sehari hari keluarga. Kadang uang yang dibawa mencapai Rp 500 ribu.

"Setengah diberikan ke saya kalau saya minta dan sisanya dia pakai jajan bersama adik-adik sepupunya," ujar Nuraeni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini