Sukses

Tawakkalna: Aplikasi COVID-19 Dipakai 20 Juta Orang di Arab Saudi

Aplikasi Tawakkalna yang digunakan di pandemi COVID-19 meraih popularitas di Arab Saudi.

Liputan6.com, Riyadh - Aplikasi Tawakkalna berhasil mendapat sambutan hangat di Kerajaan Arab Saudi. Pengguna aplikasi COVID-19 itu telah tembus 20 juta.

Tawakkalna diluncurkan oleh pemerintah Saudi bersama Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA) pada 11 Mei 2020 untuk menyampaikan berbagai informasi terkait COVID-19.

Dilaporkan Saudi Gazette, Minggu (2/5/2021), pengembang aplikasi ini adalah National Information Center, dan mendapat restu Kemeterian Kesehatan.

Bila melihat situs resminya, aplikasi ini bisa disebut one-stop application. Beragam layanan terkait COVID-19 bisa ditemukan di sini, mulai dari tes, vaksinasi, hingga izin haji.

Aplikasi ini juga menunjukan daftar pelanggaran protokol kesehatan. Tak hanya itu, aplikasi ini bisa menunjukan apakah seseorang memiliki izin kerja ketika pembatasan sedang berlangsung.

Saat ini, Arab Saudi berada di tahap kembali ke kehidupan normal dengan waspada ("Cautiously We Return"). Diharapkan aplikasi Tawakkalna bisa membantu masyarakat dengan memudahkan akses ke berbagai layanan publik.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Arab Saudi Rilis Aturan Salat untuk 10 Hari Terakhir Ramadhan

Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan pada Kamis (29/4) bahwa izin baru akan tersedia untuk sholat Qiyam Al-Layl - doa sukarela yang ditawarkan antara sholat Isya dan sholat Subuh (sebelum fajar) - selama 10 hari terakhir Ramadhan, melalui Aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna.

Sementara itu, berbagai kementerian dan departemen pemerintah telah menegaskan perlunya vaksinasi COVID-19 bagi karyawannya sebagai syarat masuk tempat kerja. Demikian seperti mengutip laman Arab News, Jumat (30/4).  

Setiap karyawan harus memperbarui status mereka di aplikasi Tawakkalna, dan hanya mereka yang telah menerima vaksinasi, dan memiliki kata "diimunisasi" di aplikasinya, yang akan diizinkan masuk.

Kementerian Kehakiman, Kesehatan, Pendidikan, Penjaga Perbatasan, Pertahanan Udara dan Garda Nasional semuanya telah mulai membuat daftar karyawan yang belum menerima vaksin, untuk melindungi mereka dan orang-orang di sekitar mereka dari potensi infeksi saat bekerja.

Warga Arab Saudi dan ekspatriat terus menerima vaksin COVID-19 mereka, dengan lebih dari 8 juta orang yang telah diinokulasi sejauh ini.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.