Sukses

Sopir Truk Curhat ke Sandiaga tentang Mahalnya Tarif Tol

Sandiaga menyatakan, seharusnya infrastruktur dibangun untuk mempermudah dan meningkatkan pelayanan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Suliwanto, sopir truk ikan, mengeluhkan mahalnya tarif masuk tol dan rusaknya jalur Pantura yang biasa dilewatinya. Dia mengaku kecewa jika infrastruktur yang dibangun malah memberatkan rakyat.

Hal itu disampaikan Suliwanto saat berdialog dengan cawapres Sandiaga Uno di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Juwana Pati, Jawa Tengah, Rabu (30/1/2019).

"Tol bikin kita bangkrut, Pak. Mending saya jalan biasa. Tapi itu juga jalannya rusak berat. Membuat pengiriman makin lama. Kalau bisa jalan diperbaiki, Pak," kata pria yang akrab disapa Kumis itu.

Sandiaga pun senada dengan keluhan Suliwanto. Dia menyatakan seharusnya infrastruktur dibangun untuk mempermudah dan meningkatkan pelayanan masyarakat. Sandi berjanji membangun infrastruktur yang membuat masyarakat bahagia.

"Pak Suliwanto ini ada anggota DPR, Pak Abdul Wachid, dia akan sampailan keluhan bapak langsung ke Menteri Perhubungan. Prabowo-Sandi akan membangun infrastruktur yang menyerap lapangan kerja dan bisa digunakan semaksimalnya untuk kepentingan rakyat," jelas Sandiaga.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluhan Nelayan

Dalam dialog tersebut, para pemilik kapal dan nelayan juga mengeluhkan rumitnya birokrasi dan perizinan. Hal itu membuat para nelayan sulit melaut dan mencari upah untuk keluarga.

"Insyaallah, jika kami diberi amanat melayani masyarakat Indonesia, kita akan perbaiki ini semua. Bukan cuma nelayan, tapi juga petani dan seluruh masyarakat Indonesia," terang Sandi.

Di ujung acara, Sandi memberikan bungkusan Antangin kepada para peserta dialog.

"Ini saya kasih Antangin biar enggak pusing dan anginnya semua keluar," kelakar Sandi.

 

Reporter: M Genantan

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.