Sukses

Soetrisno Bachir: Mudah-mudahan Wakil Presidennya Kiai Ma'ruf Amin

Dia menuturkan, KEIN telah mengusulkan, untuk wapres yang akan datang itu diberi tugas menangani masalah-masalah UMKM.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) yang juga Ketua Majelis Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir, berharap ke depan yang mengantikan posisi Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden adalah Ma'ruf Amin.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri peluncuran buku bertajuk Arus Baru Ekonomi Indonesia yang mengupas konsep dan pemikiran ekonomi Ma'ruf Amin.

"Mudah-mudahan Wakil Presidennya Pak Kiai Ma'ruf Amin. Yang memang pemikirannya sejalan dengan KEIN," ucap Soetrisno di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (13/11/2018) malam.

Dia menuturkan, KEIN telah mengusulkan, untuk wapres yang akan datang itu diberi tugas menangani masalah-masalah UMKM. Dan itu sejalan dengan konsep yang ditawarkan Ma'ruf Amin, yakni ekonomi arus baru.

"Rekomendasi KEIN, UMKM ini dikoordinasikan oleh Wakil Presiden," jelas Soetrisno.

Adapun yang perlu diperhatikan untuk mencapai Industri yang berkemajuan adalah sektor agrobisnis, kemudian maritim, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Yang kriterianya, lanjut Soetrisno, bersumber dari sumber daya alam di Indonesia. Di sinilah UMKM bersumber.

"Pemikiran Pak Kiai ini sebetulnya sejalan dengan KEIN yang sudah melakukan studi dua tahun, yang menyatakan bahwa Indonesia Emas tahun 2045 bisa kita raih, bisa kita capai apabila terjadi satu arus baru. Arus yang dimaksud Pak Kiai adalah kitanya sendiri bagaimana berperan aktif. Kalau pesantren-pesantren dididik wirausaha," ujar Soetrisno.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekonomi Arus Baru

Sebelumnya, calon wapres Ma'ruf Amin mengatakan, konsep ekonomi yang dibawanya di Pilpres 2019 adalah ekonomi optimistis untuk masyarakat. Dia menamakannya ekonomi arus baru.

"Ekonomi saya itu arus baru. Itu ekonomi yang optimistis, yang menatap masa depan dengan bahasa agamanya la in syakartum. Yang artinya, kalau kamu bersyukur, kamu akan ditambah," ucap Ma'ruf.

Dia menegaskan, alasan memilih konsep tersebut karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah meletakkan dasar-dasarnya pada masa pemerintahannya.

"Cuma sekarang belum kelihatan. Tapi patok-patok ini, milestone itu, kalau kita bisa manfaatkan secara maksimal, memaksimalkan manfaat itu, dia nanti akan cepat melompat ke depan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.