Sukses

Sandiaga Uno Tepis Ratna Sarumpaet Dikorbankan untuk Kepentingan Politik

Sandiaga Uno berharap kejadian Ratna Sarumpaet menjadi hikmah bagi semua pihak terutama perempuan.

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, drama kebohongan Ratna Sarumpaet merupakan murni tanpa tekanan dari pihak manapun. Dia menepis Ratna dikorbankan untuk menyerang lawan politik atau merusak tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga.

"Saya justru melihat tidak ada yang dikorbankan atau tidak ada yang mengorbankan tapi ini pure satu fakta bahwa kita, Pak Prabowo, sahabat sahabat Prabowo dan saya hanyut dalam satu kebohongan dan apa pun itu kita sudah mengakui kesalahan kita," kata Sandiaga di posko M16, Jalan Melawai No 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/10/2018).

Sandiaga mengaku terkejut saat mendengar kabar Ratna dianiaya. Dia teringat kepada ibunya. Maka dari itu, Sandi tidak memverifikasi dan langsung terhanyut dalam kebohongan Ratna Sarumpaet.

"Saya bayangin itu terjadi ke ibu saya karena usianya 70, ibu saya juga 70 tahunan, 77. Aktif, sama sama aktivis sama-sama menyuarakan kadang-kadang hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi kepercayaan atau apa yang menjadi anggapan orang, sebuah hal yang sangat sangat dia ingin ubah secara penuh semangat," tuturnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berharap kejadian ini menjadi hikmah bagi semua pihak terutama perempuan. Menurutnya, banyak perempuan yang dianiaya tapi tidak berani mengungkapkan.

"Ini pelajaran buat kami dan pelajaran seluruh bangsa bahwa kita harus betul betul objektif, verifikasi dan saya mensyukuri juga bahwa tidak terjadi apa apa ke Ibu Ratna," tandas Sandiaga Uno.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kepercayaan Pupus

Cawapres nomor urut 02 itu pun sempat mengenang saat dirinya sempat berseteru dengan Ratna ketika masih menjabat sebagai wakil gubernur Jakarta, Sandiaga menyebut ketika itu, Ratna protes karena mobilnya digembok paksa oleh Dinas Perhubungan lantaran dianggap parkir tidak pada tempatnya.

"Waktu urusan parkir itu, dia menyerang saya, walaupun beliau protes, terus saya terima di kantor wakil gubernur waktu itu. Saya kenali beliau sebagai sosok yang memiliki integritas yang tidak perlu kita ragukan lagi, tapi kemarin itu pupus kepercayaan saya," kata dia. 

Meski mengapresiasi kejujuran Ratna Sarumpaet yang telah mengakui sebagai pembuat hoaks, Sandiaga tetap kecewa. Meski demikian ia menyebut ada hikmah di balik kasus Ratna.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.