Sukses

Agar Tak Pengaruhi Pilkada, KPU Imbau Jajarannya di Daerah Tak Panik Corona

Kecemasan berlebihan, kata dia hanya membuat persoalan tambahan karena tingkat stres meningkatkan, kemudian tingginya tingkat stres membuat tubuh rentan terkena penyakit.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengimbau jajarannya di tingkat provinsi, kabupaten dan kota agar tidak panik terhadap isu virus corona (Covid-19) selama menggelar tahapan Pilkada 2020.

Komisioner KPU Viryan Azis, mengatakan, saat ini mungkin ada kepanikan di tengah masyarakat terhadap corona, namun petugas penyelenggara pemilu jangan pula ikut panik dan menghambat jalannya pilkada.

"Yang terpenting menjaga pola hidup sehat sehingga bisa meminimalkan. Olahraga, makan-makanan sehat minum-minuman menyehatkan seperti kunyit (dan jamu-jamuan tradisional) yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Kecemasan berlebihan, kata dia hanya membuat persoalan tambahan karena tingkat stres meningkatkan, kemudian tingginya tingkat stres membuat tubuh rentan terkena penyakit.

"Misalnya cemas corona, karena kecemasan berlebih akhirnya jantung, bukan corona-nya yang membuat sakit, tapi malah penyakit lain juga bisa oleh karena cemas berlebihan," katanya.

KPU, kata dia, terus memantau perkembangan virus corona apakah berpotensi mewabah atau tidak di Indonesia.

"Bahasanya KPU memonitor perkembangan penyebaran corona di daerah pilkada," ucap Viryan.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Pengaruhi Pilkada

Menurut dia, sampai saat ini isu soal virus corona tersebut belum mempengaruhi jalannya tahapan Pilkada Serentak 2020, bahkan di salah satu daerah yang terdapat warganya positif terjangkit corona, tahapan pilkada tetap berjalan dengan baik.

"Poinnya KPU RI memantau penyebaran corona di daerah pilkada sejak dini. Contoh kasus Depok kita mengikuti perkembangannya. KPU Depok sudah kita koordinasi untuk mengikuti (langkah-langkah yang perlu diambil)," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.