Sukses

Dedi Mulyadi: Semua Pihak Jangan Saling Menyalahkan soal Pemilu Serentak

Ke depannya, menurut Dedi Mulyadi, Pemilu harus dibuat secara sederhana. Sementara, pelaksanaan Pemilu tahun ini yang harus dievaluasi.

Liputan6.com, Purwakarta - Bupati Purwakarta sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, meminta semua pihak tidak saling menyalahkan terkait pelaksanaan Pemilu serentak. Hal ini menyusul banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan polisi yang gugur dalam mengawal Pemilu 2019.

"Jangan saling menyalahkan. Ini kesalahan kolektif kita saat menyusun undang-undang, tidak berdasarkan penghitungan substantif problem yang akan terjadi," kata dia, saat melayat kediaman almarhum Inspektur Satu Polisi Dani Kardana, KBO Sat Intelkam Polres Purwakarta, yang meninggal diduga kelelahan dalam mengawal Pemilu 2019, di Kelurahaan Sindangkasih, Jumat, 26 April kemarin.

Ke depannya, menurut Dedi, Pemilu harus dibuat secara sederhana. Sementara, pelaksanaan Pemilu tahun ini yang harus dievaluasi, karena cukup banyak masalah yang terjadi. 

Dia juga mengatakan, bahwa Pemilu serentak kali ini menjadi pemilu yang terberat dan menguras tenaga. Karena proses penghitungan suara yang cukup panjang dari TPS hingga tingkat kabupaten.

Seiring dengan itu, personel kepolisian harus mengawal sejak sebelum pemungutan suara hingga selesai penghitungan suara.

"Mudah-mudahan setelah semua proses Pemilu selesai, bisa dievaluasi dan melakukan perubahan Undang Undang Pemilu dan dibuat sesederhana mungkin, tidak lagi digabungkan antara pileg dan pilpres," katanya dilansir Antara. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Duka Cita Anggota Polisi

Sementara itu, terkait dengan meninggalnya aparat kepolisian dari Polres Karawang diduga karena kelelahan mengawal Pemilu, dia menyampaikan duka cita.

Almarhum Iptu Deni Kardana merupakan salah seorang anggota Polres Purwakarta yang meninggal akibat kelelahan ketika bertugas dalam mengawal kegiatan pemilu 2019 di Purwakarta. Almarhum meninggal di RS Siloam Purwakarta.

Sebelumnya, ada tiga orang yang meninggal dunia karena kasus serupa, yakni Deden Damanhuri, Ketua KPPS TPS 03 Desa Cipendeuy Bojong, Carman, anggota KPPS TPS 01, Desa Gardu Kiarapedes, serta anggota KPPS TPS 06 Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakanciko, Hartono. Dia meninggal dunia setelah sembilan hari mendapat perawatan medis di ruang ICU.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.