Sukses

Mendagri Minta Peserta Pemilu 2019 Tak Kampanye di Palu dan Donggala

Mendagri Tjahjo Kumolo meminta peserta Pemilu 2019 tidak berkampanye di daerah terdampak gempa serta tsunami di Sulawesi, khususnya Palu dan Donggala.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta peserta Pemilu 2019 tidak berkampanye di daerah terdampak gempa serta tsunami di Sulawesi, khususnya Palu dan Donggala. Permintaan ini juga ditujukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya meminta kepada KPU untuk khusus Sulawesi Tengah ini sementara tidak ada kampanye dulu," ujar Tjahjo terkait Pemilu 2019 dan gempa Palu di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).

Dia berharap, bencana alam di Palu dan Donggala bisa teratasi terlebih dahulu. Namun, Thahjo tak melarang partai politik untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa dan tsunami.

"Silakan partai politik kalau mau bantu sembako," kata Tjahjo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

844 Meninggal Dunia

Sebanyak 844 orang meninggal dunia karena gempa dan tsunami di wilayah Donggala serta Palu, Sulawesi Tengah. Sebagian besar korban berasal dari Palu yang diterjang tsunami usai gempa.

"Yang ditemukan dan diidentifikasi, jumlah korban tewas sebanyak 844 orang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi persnya, di kantor BNPB, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Menurut dia, sebagian besar korban meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Sementara, BNPB memperkirakan, jumlah korban gempa Palu, Donggala dan sekitarnya akan terus bertambah. Petugas, lanjut dia, masih terus melakukan evakuasi.

Dia memperkirakan, masih ada korban gempa Palu dan Donggala yang tertimbun reruntuhan bangunan. Petugas kesulitan mengevakuasi karena besarnya bongkahan bangunan.

Oleh karena itu, "Kami memerlukan tambahan alat berat untuk evakuasi," kata Sutopo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.