Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengatakan siapa pun yang akan memimpin Jakarta selanjutnya harus membereskan persoalan dari level yang paling mendasar terlebih dahulu. Menurut Pram, umumnya, masalah Jakarta sebagai kota besar masih berpusat pada macet, polusi, dan sanitasi.
“Siapa pun yang menjadi gubernur itu persoalan yang dari bawah, persoalan kemacetan, persoalan polusi, sanitasi dan sebagainya,” kata Pramono di Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2024).
Baca Juga
Pramono menyinggung, permasalahan mendasar lain di Jakarta adalah soal kesejahteraan guru sebagai tenaga pendidik. Dia mengakui, persoalan itu masih belum terselesaikan hingga saat ini.
Advertisement
“Persoalan mengenai guru honorer, ini kan persoalan yang mengemuka di publik, bahwa ada guru honorer yang kontrak kerja individu (KKI), ada yang memang jatahnya pemerintah pusat, Jakarta ini untuk guru honorer KKI itu gajinya kurang lebih Rp 5 juta sama dengan UMR, sebenarnya udah cukup,” ungkap Pramono.
Pramono menilai, masalahnya adalah saat ada guru honorer yang angka pendapatannya kurang dari itu atau mereka yang non KKI.
“Bagi guru honorer non KKI, hanya Rp 1 sampai Rp 1,5 juta, terlalu kecil untuk Jakarta, padahal yang dididik adalah anak-anak yang sama, sehingga dengan demikian problem yang begitu, yang kecil-kecil seperti itu lah yang harus diselesaikan kalau saya diberi amanah jadi gubernur,” janji Pramono.
Belanja Masalah
Pramono pun berjanji, untuk memimpin Jakarta tidak membutuhkan program yang terlalu wah atau yang sepertinya mustahil untuk dikerjakan.
Maka dari itu, dia pun terus melakukan belanja masalah dengan turun ke masyarakat.
“Saya dalam maju sebagai calon gubernur ini tidak memakai politik atau program yang terlalu diawang-awang, tidak bisa dikerjakan, saya lebih banyak melakukan belanja masalah di lapangan, mendengarkan termasuk dengan berbagai narasumber apa yang menjadi kebutuhan utama,” dia menandasi.
Advertisement