Sukses

Jelang Debat Capres Jilid 2, Ganjar Harap Ada Evaluasi Durasi Tanya-Jawab Kandidat

Ganjar meyakini, jika format debat diatur dengan memberikan durasi waktu yang lebih mencukupi maka akan menyuguhkan tayangan yang menarik. Sebab, debat akan lebih memperlihatkan argumentasi dan narasi para kandidat yang semakin meyakinkan para pemilih.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku siap untuk menjalankan debat kedua untuk calon presiden. Namun berkaca pada dua momen debat Pilpres 2024 sebelumnya, Ganjar menghendaki adanya evaluasi terhadap format.

"Saya berharap debatnya bukan tanya jawab. Bukan kuota pertanyaan atau kuota jawaban, tapi kuota waktu saja. Sehingga selama waktu masih ada para kandidat boleh menanyakan atau boleh menyanggah," kata Ganjar kepada awak media saat kampanye di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (27/12/2023). 

Ganjar meyakini, jika format debat diatur dengan memberikan durasi waktu yang lebih mencukupi maka akan menyuguhkan tayangan yang menarik. Sebab, debat akan lebih memperlihatkan argumentasi dan narasi para kandidat yang semakin meyakinkan para pemilih.

"Pasti tontonannya semakin menarik. Karena spontanitas, data, fakta, argumen, narasinya pasti akan dinilai dan dilihat oleh publik," yakin Ganjar.

Soal teknis podium, tata panggung dan adanya tiga mic yang digunakan kandidat saat berdebat, Ganjar tidak ambil pusing. Dia mempersilakan hal itu diatur sesuai dengan ketentuan.

"Kalau (evaluasi) saya tanya jawab saja. Tanya jawabnya diubah jadi waktu dan berdebat mereka. Kalau yang lain lain biasa saja," dia menandasi.

Sebagai informasi, debat capres selanjutnya akan diselenggarakan pada 7 Januari 2024.  Sementara ini, pada dua kali debat Pilpres, KPU menggunakan format enam segmen yang berdurasi selama 150 menit.

Enam segmen tersebut dibagi sebagai berikut, sesi pertama pembuka untuk menyampaikan gagasan dan visi-misi setiap kandidat terkait tema. Sesi dua dan tiga adalah tanya jawab yang saling disampaikan oleh para kandidat berdasarkan pertanyaan acak yang sudah disiapkan panelis.

Kemudian sesi empat dan lima, para kandidat capres diperbolehkan saling lempar tanya-jawab terkait tema. Terakhir atau segmen enam, kandidat dipersilakan menyampaikan kata penutup atau closing statement.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

KPU Gelar Evaluasi Debat Cawapres

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bakal melakukan evaluasi debat calon wakil presiden (cawapres) yang telah digelar pada Jumat, 22 Desember 2023.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menyebut evaluasi dihelat pada Rabu, 27 Desember 2023. Evaluasi oleh KPU RI akan melibatkan tim dari masing-masing pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden.

"Itu nanti ada rapat evaluasinya. Besok (evaluasinya), InsyaAllah ya," kata Hasyim kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023).

Hasyim menyebut, dalam evaluasi akan turut dibahas sejumlah komplain dari tim masing-masing paslon. Termasuk, kata dia, komplain yang beredar di tengah masyarakat.

"Apa aja lah yang jadi komplain, catatan masing-masing calon, paslon, maupun tim paslon nanti akan dibahas dalam rapat evaluasi," ucap Hasyim.

 

3 dari 3 halaman

Evaluasi Mic hingga Istilah Singkatan Asing

Hasyim mengakui, dalam tata tertib debat yang disusun dan disepakati di awal oleh KPU bersama tim pasangan calon, tidak ada ketentuan mengenai singkatan serta istilah bahasa Inggris. Sehingga, ujarnya semua hal itu akan dibicarakan bersama dalam rapat besok.

"Iya pasti akan dievaluasi semua masing-masing, apakah mic-nya, apakah tampil tidak di podium, apakah peran moderator, singkatan-singkatan, bahasa asing dan seterusnya nanti semua akan kita evaluasi," kata dia.

Sebelumnya, penyelenggaraan debat perdana cawapres pada Jumat, 12 Desember 2023, memunculkan berbagai pertanyaan warganet.

Hal tersebut usai cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka dianggap melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan tata tertib debat.

Antara lain, Gibran yang beberapa kali keluar dari podium, hingga melontarkan berbagai istilah dan singkatan asing kepada cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud Md.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.