Sukses

Anies Baswedan Cerita soal Spirit of Bandung Saat Bahas Arah Politik Luar Negerinya

Bakal calon presiden Anies Baswedan bercerita tentang pandangan orang luar negeri terhadap semangat Bandung atau spirit of Bandung terkait dengan Konferensi Asia Afrika yang digelar di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955.

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden Anies Baswedan bercerita tentang pandangan orang luar negeri terhadap semangat Bandung atau spirit of Bandung terkait dengan Konferensi Asia Afrika yang digelar di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955.

Pada 2011 ketika masih aktif di kampus, Dubes Kanada untuk Indonesia akan berdiskusi dengannya. Kemudian, Anies membaca curiculum vitae (CV) dari dubes tersebut.

Kemudian, di CV tertulis disertasi tentang The Spirit of Bandung and The Independent Movements Across Africa.

“Saat dia datang, saya tanya ‘Pak Dubes bagaimana caranya disertasi Bapak tentang Spirit of Bandung? Lalu dia cerita kalau lulus sarjana menjadi diplomat muda di tempatkannya di Afrika. Ke mana saja dia berkeliling dan bertemu semua orang menyebut Bandung, Bandung, Bandung. Lalu apa ini Bandung menurut dia,” cerita Anies mengawali pidatonya dalam acara Arah dan Strategi Politik Luar Negeri di CSIS, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Anies Baswedan pun melanjutkan ceritanya, bahwa Dubes Kanada itu mencoba untuk membaca dan mengetahui betapa inspiratifnya dari peristiwa KAA Bandung sangat luar biasa.

Kemudian, pada 2015 ketika perayaan 60 tahun KAA Bandung, Anies menjadi among tamu untuk kepala-kepala negara yang datang.

“Kebetulan saya dapat among tamunya pas dari Afrika Selatan dan saya ngobrol dengan mereka. Lagi-lagi mereka cerita, kami tidak hadir, tapi cerita dari orang tua generasi sebelumnya tentang Konferensi Asia Afrika itu luar biasa," tutur Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dunia Akan Jadikan Indonesia Sebagai Referensi

Dari cerita di atas, Anies merasa ditunjukkan ketika Indonesia hadir, aktif, dan tidak transaksional di kancah global, serta hadir memikirkan dunia, maka dunia mengingat dan meletakkan Indonesia sebagai referensi.

“Lalu mereka mengatakan ‘kami kagum karena Indonesia merdeka sendirian, dan yang kedua kami kagum dengan ratusan ragam bahasa yang utuh, kami kagum dengan bangsa yang mempunyai satu bahasa yang bersama. Kami sulit akur. Menggunakan kita sebagai rujukan ini satu peristiwa yang alami yang menunjukkan bahwa ketika kami menyadari kami warga dunia, itu berdampak,” tutur Anies.

3 dari 3 halaman

Harus Diperluas

Anies Baswedan mengatakan, sebagai sebuah negara besar dengan berbagai macam potensinya, Indonesia harus berperan lebih aktif dalam konstalasi global.

Hal ini disampaikan Anies di hadapan para peneliti dan duta besar negara sahabat dalam kegiatan Diskusi Panel Centre for Strategic and International Studies (CSIS), di Pakarti Center Building, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

"Bahwa kebijakan luar negeri kita perlu diperluas, kita perlu lebih proaktif lagi, bukan saja terkait yang dikerjakan Kemenlu, tapi juga oleh seluruh komponen bangsa," kata Anies dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (9/11/2023).

Menurut Anies, kebijakan luar negeri Indonesia perlu diperluas. Selain itu, dia memandang diperlukan perubahan terhadap mindset seluruh komponen bangsa.

"Kita perlu bangun kesadaran kolektif bahwa kita adalah warga dunia, sehingga ruang partisipasi bangsa Indonesia itu mendunia artinya ketika di luar sana ada krisis kita ikut hadir untuk membantu, ada perhelatan kita hadir berpatisipasi, jadi kita datang sebagai anggota atau warga dunia," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini