Sukses

Puan: Status Gibran Sudah Jadi Cawapres Prabowo, Emang Harus Dipecat?

Puan juga menegaskan bahwa Gibran belum mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani kembali disinggung masalah status Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di partainya. Hal ini terus menjadi pertanyaan sebab hingga kini PDIP belum memberikan surat pemecatan kepada putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Menanggapi hal itu, Puan justru kembali bertanya mengapa PDIP harus memecat Gibran. 

"Statusnya Mas Gibran kan sudah jadi cawapresnya Mas Prabowo. Emang Mas Gibran harus dipecat," ujar Puan usai meresmikan kantor Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jalan Kecilung Surabaya, Sabtu (4/11/2023). 

Sementara ketika disinggung bahwa biasanya PDIP tegas memecat anggotanya, Puan menjawab bahwa partainya tetap tegas, mempunyai aturan serta melihat situasi dan kondisi. 

"Apa yang akan dilakukan atau akan dilaksanakan tentu saja setelah kami mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya," ucap Puan. 

Puan juga menegaskan bahwa putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu belum mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP. "Belum ada pengembalian KTA tapi sudah menjadi cawapresnya Mas Prabowo. Gitu saja," ujar Puan. 

Namun, Puan kembali menegaskan bahwa dirinya tak ingin lagi disinggung masalah status Gibran. Puan mengatakan, konsentrasi PDIP adalah melihat ke masa depan. 

"Kita sudah tidak lagi melihat ke masa lalu. Tapi kita melihat ke masa depan, yang mana berharap bahwa Indonesia bisa dipimpin oleh orang yang dipilih rakyat, menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga Indonesia bisa lebih unggul dari sekarang," ucapnya.

Sementara terkait Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang segera mengumunkan hasil pemeriksaan etik para hakim MK, ia yakin MKMK bakal mengambil keputusan sejujur-jujurnya berdasarkan hasil pemeriksaan.

"Dan MKMK memutuskan hal yang memang harus diputuskan sesuai hasil yang didapatkan di dalam penyelidikannya," ujar putri Ketu Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Soal Status Gibran di PDIP, Nusron Wahid: Dia Gentleman Siap Terima Segala Keputusan

Politikus Partai Golkar Nusron Wahid menanggapi pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun yang mengaku khawatir, jika PDI Perjuangan memecat Gibran Rakabuming Raka, maka akan muncul narasi penzaliman.

Menurut Nusron, Gibran akan siap dengan segala keputusan yang disampaikan oleh partainya. Sebab hal itu adalah kewenangan PDIP sendiri kepada Gibran sebagai kadernya.

"Kalau mau dipecat yaa monggo. Itu hak dan urusan internal PDIP. Mas Gibran politisi gentlement," yakin Nusron kepada awak media, seperti dikutip Kamis (2/11/2023).

Nusron menyebut, berdasarkan informasi yang diyakini kebenarannya, Gibran sejatinya sudah mendatangi Ketua DPP Puan Maharani untuk berpamitan secara baik-baik. Hal itu dilakukan Gibran sebagai keputusan mandiri atas panggilan suara rakyat.

"Karena ada panggilan dari rakyat untuk menjawab kebutuhan kepemimpinan Indonesia," terang Nusron.

Soal anggapan Gibran yang tidak tegak lurus terhadap partainya, Nusron justru berpikiran sebaliknya. Sebab dia memastikan Gibran adalah sosok yang sangat taat dan keputusan diambilnya menjadi bentuk rekonsiliasi nasional untuk melanjutkan pembangunan Presiden Jokowi.

"Soal tegak lurus dengan arahan Bu Megawati, apa yang dilakukan Mas Gibran adalah bagian dari upaya untuk melaksanakan proses rekonsiliasi nasional dengan antar kelompok bangsa Indonesia dan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi," Nusron menandasi.

3 dari 3 halaman

Kaesang Pangarep: PSI Tak Ingin Ikut Campur Urusan Gibran dengan PDIP

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengatakan, partainya tidak ingin mencampuri urusan antara calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka dengan PDI Perjuangan.

Hal itu sebagaimana dikatakannya saat menanggapi soal munculnya narasi didzalimi jika PDIP melakukan pemecatan terhadap Gibran.

"Ya balik lagi, saya kembalikan itu urusan dapur partai lain. Kami di PSI enggak ikut campur soal itu," kata Kaesang di DPP PSI, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Kendati demikian, Kaesang mengaku partainya akan selalu siap menerima Gibran apabila Wali Kota Solo itu sudah tidak lagi berstatus kader partai lain.

"Oh kita terbukalah, kan sudah berkali-kali bilang kalau masuk ke sini kita sangat terbuka," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini