Sukses

PDIP Tak Khawatir dengan Strategi 'Desa Kepung Kota' Cak Imin

Strategi itu dikatakan akan dipakai kubu Cak Imin untuk mengalahkan suara PDI Perjuangan di Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan (PDIP) mengaku tidak khawatir dengan strategi 'desa mengepung kota' yang disampaikan Ketua Umum DPP PKB sekaligus bakal calon presiden Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Strategi itu dikatakan akan dipakai kubu Cak Imin untuk mengalahkan suara PDI Perjuangan di Jawa Tengah.

Politikus PDIP sekaligus Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menegaskan bahwa PDIP memiliki basis massa yang solid di pedesaan. Menurut dia, soliditas tersebut terus dijaga oleh PDIP.

"PDIP itu hadir dan tinggal di desa, ibaratnya tanah tumpah darah kami ya karena PDIP berangkat dari akar rumput. Memperkuat akar rumput ya, biar semakin mendalam. Silaturahmi diperkuat agar semakin 'guyub'," ujar Gus Falah dikutip dari siaran pers, Minggu (8/10/2023).

Dia mengatakan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau Bambang "Pacul" sebagai pimpinan partai di Jateng sudah mengungkapkan strategi Catenaccio untuk mempertahankan suara di Jateng.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gus Falah Sebut PDIP Punya Strategi yang Tepat Memenangkan Pemilu 2024

Dia menyampaikan Bambang "Pacul" sudah menjelaskan bahwa strategi pertahanan Catenaccio memiliki sifat yang bisa menyerang ramai-ramai sebagai serangan balik sehingga membuat lawan terkaget-kaget.

"Jateng sebagai barometer, akan menggunakan sistem grendel mengamankan suara. Lalu pertahanan Catenaccio akan sulit ditembus, karena kami pertahanannya ada di desa. Itu kan menggunakan berbagai macam cara, pasukan yang ada di Jateng khususnya ada pasukan "gorong-gorong" itu kopassus-nya, lalu ada pasukan "burung hantu" dan pasukan gembira ria yang jumlahnya ratusan ribu," ujarnya.

Gus Falah mempersilahkan Cak Imin menyatakan akan mengimbangi suara PDIP di Jateng. Namun, partainya memiliki strategi yang tepat untuk memenangkan Pemilu 2024.

Dia menuturkan PDIP menganggap semua parpol adalah bagian dari rival yang membangun untuk demokrasi. Menurut dia, PDIP sebagai pemenang pemilu tidak mau jumawa namun partainya akan lebih waspada.

"Kita harus menggunakan prinsip itu, enggak boleh jumawa, waspada, siaga kan gitu," tutur Gus Falah.

3 dari 3 halaman

Survei Poltracking: Prabowo-Erick Unggul Signifikan dari Ganjar-Sandi, Anies-Cak Imin

Sementara itu, survei terbaru Poltracking Indonesia membuat simulasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024. Hasilnya, Prabowo Subianto-Erick Thohir terus menguat mengalahkan duet Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Dalam survei Poltracking periode 3-9 September 2023, duet Prabowo-Erick paling unggul memenangi pilpres 2024.

"Pada simulasi 3 pasangan potensial capres–cawapres, Prabowo Subianto-Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas 32,1 persen," kata Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi dalam acara rilis survei nasional Poltracking secara daring, Sabtu (7/10/2023).

Kemudian, diikuti Ganjar Pranowo–Sandiaga Salahuddin Uno 30.3 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 19.6 persen. Hasil itu tak jauh berbeda jika terlihat jika Ganjar dipasangkan dengan Menkopolhukam Mahfud Md.

Pasangan Prabowo-Erick Thohir tetap unggul dengan angka 32,5 persen, mengungguli Ganjar-Mahfud Md dengan raihan 31,7 persen. Sedangkan Anies-Muhaimin 19,2 persen.

Positifnya, duet Prabowo–Erick Thohir ditenggarai karena elektabilitas Ketua Umum PSSI tersebut tinggi dalam bursa cawapres. Dalam survei yang sama menunjukkan elektabilitas Erick Thohir di bulan september berada di peringkat pertama dengan raihan 19,0 persen.

"Erick Thohir cenderung mengalami kenaikan meskipun mengalami fluktuasi di pertengahan tahun 2022," ungkap Arya.

Survei ini dilakukan pada periode 3-9 September 2023. Survei dilakukan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden yang merupakan warga dengan hak pilih, berusia 17 tahun ke atas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini