Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik merilis survei terbaru elektabilitas calon presiden (Capres) untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Indikator Politik melakukan survei dalam dua periode. Pada periode pertama dilakukan 9-16 Februari 2023 dengan 1.220 responden. Dua jajak pendapat berlangsung pada 12-18 Maret 2023 dengan 800 responden.Margin of error 2,9 dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga
Dari survei tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih memimpin untuk elektabilitas. Ganjar Pranowo unggul dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menuturkan survei terbaru terhadap simulasi tiga nama capres tidak terjadi perubahan yang signifikan.
Berikut elektabilitas tiga capres dari survei Indikator Politik:
- Ganjar Pranowo 36,8 persen
- Prabowo Subianto 27 persen
- Anies Baswedan 26,8 persen
"Satu masa di mana kompetensi elektoral melahirkan semacam ketidakpastian. Pertama karena tidak ada petahana. Kedua, calon-calon yang muncul itu sangat kompetitif, terutama tiga nama tidak ada yang dominan," tutur Burhanuddin saat memaparkan hasil surveinya secara virtual dengan tema 'Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terbaru', Minggu, 26 Maret 2023.
Burhanudin menuturkan tren elektabilitas ketiga sosok tersebut. Ganjar Pranowo meskipun berada di posisi teratas, dalam beberapa bulan terakhir tidak ada peningkatan. Justru perolehan suara Ganjar cenderung stagnan. Sedangkan Prabowo Subianto yang diprediksi akan terlempar jauh dari posisi top three, malah meroket tajam pada beberapa bulan ini.
"Ganjar meski di tingkat pertama tidak terlalu besar, bahkan dalam beberapa bulan mengalami stuck. Prabowo dianggap tinggal menunggu waktu untuk terlempar dalam persaingan, ternyata kompetitif lagi beberapa bulan," ungkap Burhanuddin.
Anies Baswedan yang sempat mendapat momentum, kini melemah usai memperoleh tiket pencapresan pada Pilpres 2024. Padahal, Anies sudah mendapat dukungan tambahan dari Partai Demokrat dan PKS.
"Mas Anies yang sempat mendapatkan momentum setelah dicapreskan oleh NasDem bahkan mendapat dukungan dari Demokrat dan PKS, malah melemah," tutur Burhanuddin.
Burhanuddin perkirakan, dinamika elektabilitas di antara ketiga kandidat tersebut akan terus berlangsung sampai waktu pendaftaran capres di Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Suasana ketidakpastian ini yang akan terus kita dapatkan sampai bulan September pas masa pendaftaran," kata Burhanuddin.
Selain itu, Burhanuddin menyebut tiga nama tersebut sulit digeser oleh kandidat lainnya. "Top 3 sulit digeser, karena mereka punya kedikenalan besar dan punya basis geografis besar," ujar Burhanuddin.
Lalu bagaimana dengan Erick Thohir?
Elektabilitas Erick Thohir hanya memperoleh 1,3 persen untuk simulasi 10 nama capres 2024. Perolehan elektabilitas itu di bawah tiga nama capres 2024 populer lainnya antara lain Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Berdasarkan data survei, elektabilitas Erick Thohir mengalami pasang surut. Pada Juni 2022, Erick Thohir memperoleh elektabilitas 2,1 persen. Ia memperoleh elektabilitas tertinggi pada November 2022 berada di posisi 4,3 persen.Kemudian kembali turun pada Maret 2023, di angka 1,9 persen.
Akan tetapi, sebagai calon wakil presiden, angka elektabilitas Erick Thohir termasuk tinggi. Dari hasil survei Indikator Politik yang sama, dari 18 nama calon wakil presiden pada Pemili 2024, nama Erick Thohir masuk 5 besar.
Ia peroleh elektabilitas 12,9 persen, dan berada di posisi empat. Dari data survei, dukungan Erick sebagai cawapres pada pemilu 2024 meningkat dari Desember 2022 yang peroleh 10,3 persen menjadi 14,5 persen pada Februari 2023.
Reporter:Delvira Hutabarat
Sumber: Kanal News Liputan6.com
Rapat kerja nasional Partai Amanat Nasional merekomendasikan sembilan nama sebagai calon Presiden 2024 mendatang. Kesembilan nama tersebut terdiri dari elit partai, menteri hingga kepala daerah, di antaranya ada nama Erick Thohir, Ganjar Pranowo, hin...
Hasil Survei Lembaga Survei Median
Survei elektabilitas calon presiden (capres) dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 kembali hadir. Kali ini Lembaga Survei Median (Media Survei Nasional) merilis data hasil survei elektabilitas sosok capres dan cawapres Pemilu 2024.
Hasil survei Median terkumpul sebanyak 400 responden yang terbesar di 38 provinsi yang diambil pada 22-26 Februari 2023. Hasil survei ini dimaksudkan untuk menggali persepsi pengguna media sosial atau warganet. Hal ini karena sampel yang dipakai merupakan pengguna media sosial sehingga survei ini tidak dimaksudkan untuk memberi gambaran persepsi populasi secara keseluruhan.
Jika hasil survei lembaga lainnya, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selalu memimpin dan mengalami peningkatan, hal ini berbeda dengan hasil survei Median. Ganjar Pranowo hanya mendapatkan persentase elektabilitas 18,9 persen. Ia berada di posisi Prabowo Subianto dari hasil survei Median. Lantas bagaimana persentase elektabilitas sosok capres lainnya yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Erick Thohir?
Hingga data diambil ada empat poros politik yang terbentuk, yaitu poros tunggal PDIP, poros Golkar-PAN-PPP, poros Gerindra-PKB, dan poros Nasdem-Demokrat-PKS.
Melihat data survei berkala yang dilakukan Median atau bahkan lembaga survei lainnya, ditemukan fakta belum ada satu pun capres yang memiliki elektabilitas di atas 50 persen. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Median Rico Marbun menuturkan, di antara nama-nama capres yang beredar, nama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan cukup kokoh dalam koalisinya masing-masing.
"Meski santer terbaca dari media-media massa Ganjar punya peluang maju di koalisi KIB, tapi ada dua problema. Hubungannya dengan PDIP dan kader-kader dari KIB cukup kuat," ujar Rico.
Survei Median menggunakan rancangan nonprobability sampling, kuesioner disebarkan melalui Facebook dengan target pengguna aktif facebook berusia 17-60+. Form pertanyaan disebar secara proporsional terhadap populasi dan tersebar di akun Facebook di 38 provinsi.
Berikut beberapa temuan terbaru lembaga survei Median terkait elektabilitas capres dan cawapres Pemilu 2024. Dari pertanyaan, jika saat ini Pilpres, siapakah calon presiden yang Anda pilih? Berikut jawaban lima besar:
- Prabowo (20,5%)
- Ganjar Pranowo (18,9%)
- Anies Baswedan (17,9%)
- Ridwan Kamil (9%)
- Agus Harimurti Yudhoyono (3,5%)
Sementara di peringkat selanjutnya diisi nama-nama, antara lain Airlangga Hartarto, Eric Thohir, Muhaimin Iskandar, Andika Perkara, Puan Maharani, Sandiaga Uno, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo, Anis Matta.
Pada survei Median kali ini sosok Erick Thohir masuk dalam cawapres. Dari nama cawapres terfavorit, Erick Thohir mendapatkan persentase elektabilitas 3 persen. Di urutan pertama ada nama Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil yang mendapatkan persentase elektabilitas 16,9 persen.
Reporter: Ahmad Apriyono
Advertisement
Survei Litbang Kompas pada 22 Februari 2023
Survei elektabilitas bakal calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 atau Pilpres 2024 kembali drilis. Kali ini datang dari Litbang Kompas yang dirilis 22 Februari 2023.
Berdasarkan survei terbaru elektabilitas calon presiden (capres) Litbang Kompas, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin di antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 25,3 persen.
Selain itu, dalam survei Litbang Kompas untuk calon presiden alternatif, elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir mencapai 4,5 persen. Angka survei Litbang Kompas ini lebih tinggi dari survei LSI yang persentase elektabilitas 1,6 persen.
Ingin tahu elektabilitas calon presiden lainnya seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan?
Litbang Kompas kembali merilis jejak pendapat. Kali ini mengenai elektabilitas para bakal calon presiden di Pilpres 2024. Dalam survei yang dirilis pada Rabu, 22 Februari 2023, terlihat elektabilitas Ganjar Pranowo terus meningkat sementara Anies Baswedan mengalami penurunan.
Dalam survei tersebut, disebutkan elektabilitas Ganjar Pranowo adalah yang tertinggi dengan persentase 25,3 persen. Berdasarkan tren, mengalami peningkatan dari Oktober 2022 di angka 23,2 persen menjadi 25,3 persen. Di urutan kedua, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang mengalami stagnasi.
Elektabilitas Prabowo tidak berubah banyak yaitu menjadi 18,1 persen pada Januari 2023 dari 17,6 persen pada Oktober 2022. Sementara, Anies Baswedan yang berada di urutan ketiga mengalami penurunan cukup tajam.
Anies Baswedan kini memiliki elektabilitas 13,1 persen. Padahal, sebelumnya elektabilitas Anies ada bulan Oktober 2022 dengan angka 16,5 persen. Di bawah Anies, ada nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Politikus Golkar itu kini memiliki elektabilitas 8,4 persen dari sebelumnya 8,5 persen pada Oktober 2022.
Tokoh lainnya yang memiliki elektabilitas di atas 1 persen yaitu, Sandiaga Uno (1,6 persen), Andika Perkasa (1,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,3 persen), Tri Rismaharini (1 persen). Tokoh lainnya dalam survei Litbang Kompas ini memiliki elektabilitas di bawah 1 persen.
Litbang Kompas menggelar survei melalui wawancara tatap muka pada 25 Januari-4 Februari 2023. Jumlah responden 1.202 orang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka
Elektabilitas Capres dari Survei LSI
Hasil survei terbaru oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memimpin di antara tokoh lainnya Anies Baswaedan dan Prabowo Subianto.
Berdasarkan hasil survei LSI, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tertinggi dengan peroleh hasil 36,3 persen. Disusul Anies Baswedan sebesar 24,2 persen. dan Prabowo Subianto sebesar 23,2 persen.
“Ganjar tertinggi sementara Prabowo-Anies pada Januari 2023 saling kerjar atau kompetitif,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis daring, Minggu, 22 Januari 2023.
Dari hasil survei, menurut Djayadi Ganjar Pranowo masih menonjol ketimbang pesaingnya dilihat dari preferensi publik terhadap calon presiden Pilpres 2024.
“Pesaing terkuat adalah Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dengan jarak paling tidak sekitar 10 persen,” tutur dia.
Djayadi menuturkan, basis dukungan terhadap Ganjar Pranowo serupa polanya dengan basis PDIP.
“Sangat kuat didorong oleh basis pemilih Joko Widodo pada Pilpres 2019 yang lalu, dan kelompok yang semakin puas atas kinerjanya sebagai Presiden,” kata dia.
Dengan demikian, ia menilai, pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan signifikan terhadap basis dukungan PDIP dan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
“Jika kredibilitas terhadap Presiden Joko Widodo tetap terjaga maka ke depan dukungan terhadap PDIP, dan sekaligus Ganjar Pranowo, juga kemungkinan besar akan semakin kuat,” tutur dia.
Sementara itu, sosok Erick Thohir memperoleh 1,6 persen. Ini jauh dari elektabilitas Ganjar Pranowo di posisi pertama di angka 29,2 persen, dilanjutkan dengan Prabowo Subianto di 19,4 persen, dan posisi ketiga Anies Baswedan dengan 16,5 persen sebagai capers Pemilu 2024.
Lalu elektabilitas Erick Thohir Capres 2024 pun hanya mencapai 1,6 persen, di bawah Ridwan Kamil (8,7 persen), Sandiaga Salahuddin Uno (3,4 persen), dan Agus Harmurti Yudhoyono (1,9 persen).
Survei LSI dilakukan pada 7-11 Januari 2023 kepada 1.221 responden dipilih melalui nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Lalu bagaimana dengan hasil survei dari lembaga lainnya?
Reporter: Muhammad Genantan Saputra dan Radityo
Advertisement
Hasil Survei LSN
Selanjutnya dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) menemukan hal terutama dari wilayah tempur antara tiga sosok terkuat yaitu Prabowo Subianto, Anies Baswedan Ganjar Pranowo.
Selain itu, berdasarkan hasil survei LSN, jika Pemilihan Presiden (Pilpres) hanya diikuti tiga capres, Ganjar dan Prabowo Subianto berkompetisi ketat jadi pemenang. Sebanyak 42,1 persen responden mengaku akan memilih Prabowo. Sedangkan Ganjar dipilih oleh 41,9 persen responden. Sebanyak 13,5 persen, responden memilih Anies Baswedan dan 2,3 persen sisanya belum memiliki pilihan.
Peneliti Senior LSN Gema Nusantara menuturkan, pertempuran paling sengit di Jawa. Jawa Barat dinilai masih dikuasai Prabowo. “Salah satu temuan LSN yang menarik dari survei kali ini adalah bahwa Jawa Barat masih dikuasai Prabowo Subianto. Jika Pilpres dilaksanakan saat ini,” ujar dia, Sabtu, 14 Januari 2023.
Jawa Barat
Dari tren hasil survei LSN pada 2-11 Januari 2023, di seluruh provinsi yang di Jawa antara lain Banten,DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur, dipastikan Prabowo masih akan tetap memimpin di Jawa Barat. Ini seperti pada dua Pemilihan Presiden sebelumnya.
“Sebanyak 58,4 persen di Jawa Barat mengaku akan memilih Prabowo Subianto dalam simulasi tiga capres. Anies Baswedan yang telah banyak bersafari bersama Partai Nasdem di berbagai daerah di Jawa Barat ternyata hanya dipilih 24,8 persen responden. Sementara itu, Ganjar Pranowo yang juga aktif sosialisasi di tanah sunda hanya didukung oleh 13,2 persen responden, sisanya 3,6 persen belum punya pilihan,” kata dia.
Hasil Survei LSN di Banten-DKI Jakarta
Banten
Prabowo Subianto juga memimpin atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Banten selain Jawa Barat. Dalam simulasi tiga capres, 48,6 persen responden menyatakan pilihan pada Prabowo. Lalu 29,7 persen responden menjatuhkan pilihannya pada Anies Baswedan dan 18,9 persen responden akan memilih Ganjar Pranowo.
Jawa Timur
Di Jawa Timur, Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo dan Anies di sejumlah beberapa kabupaten atau kota di bagian barat provinsi tersebut. Sementara itu, Prabowo Subianto dominan di Madura dan daerah-daerah tapal kuda.
DKI Jakarta
Dari seluruh provinsi di Jawa, Anies Baswedan memimpin atas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Jakarta. Jika Pilpres saat ini, sebanyak 40,5 persen responden yang menjadi warga DKI akan memilih Anies. Sedangkan Prabowo dipilih oleh 27,4 persen responden dan Ganjar Pranowo didukung 26,9 persen responde. Sisanya, 52 persen belum punya pilihan.
Advertisement
Survei Charta Politika
Berdasarkan survei terbaru dari Charta Politika Indonesia nama Anies Baswedanm Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto masuk tiga besar dari 10 nama terkait sosok calon presiden.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menuturkan, hasil survei kalau dari tiga nama teratas antara lain Ganjar Pranowo dengan skor 37 persen. Akan tetapi, selisih angka antara Anies dan Prabowo melebar. Jika simulasi 10 nama hanya terpaut 0,9 persen, tetapi simulsai 3 nama hampir mencapai 3 persen. "Perbandingannya, Anies 29,2 persen dan Prabowo 26,1 persen. Sedangkan 7,7 persen responden tidak menjawab," kata dia.
Di sisi lain, jika dari 10 nama, hasil survei Charta Politika menunjukkan Ganjar Pranowo memperoleh 31,7 persen, Anies Baswedan 23,9 persen dan Prabowo Subianto 23 persen.
Yunarto menambahkan, terdapat nama Ridwan Kamil sebesar 5,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 2,3 persen, Sandiaga Uno 2 persen, Puan Maharani sebesar1,5 persen, Khofifah Indar sebesar 1,2 persen, , Erick Thohir sebesar 1,1 persendan Airlangga Hartarto sebesar 0,7 persen dan sisanya yang tidak menjawab sebesar 6,8 persen.
“Jadi pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi," ujar Yunarto.
Survei terkait baru saja dilakukan pada rentang waktu 8-16 Desember 2022. Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling dengan total responden sebanyak 1.220 orang yang diambil secara nasional.
Survei ini memiliki nilai margin of error sebesar 2,82 persen dengan quality control dari total sampel sebanyak 20 persen.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.