Sukses

Tokoh Agama Sepakat Laksanakan Pilkada Damai

Disebutkan, salah satu jalan untuk menciptakan pilkada damai adalah dengan tidak memasukkan agama ke dalam ranah politik.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah tokoh agama berkumpul di kantor Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU), Salemba Raya, Jakarta Pusat. Mereka membahas soal kampanye pilkada serentak yang akan dimulai Jumat 28 Oktober 2016 besok.

Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud, mengajak semua tokoh agama untuk membawa pesan damai kepada para kontestan pilkada, sehingga menciptakan pilkada yang damai. Bukan hanya di DKI, tapi di 100 daerah lainnya.

"Dari pimpinan agama, menginginkan terus menjaga dalam keadaan damai, aman, di mana di luar sana akan diadakan pilkada. Jadi bukan hanya DKI, seruannya untuk seluruh bangsa Indonesia. Kita telah bersama-sama dan sepakat untuk melaksanakan demokrasi yang baik dan berakhlak demi pilkada damai," ucap Marsudi di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Sementara itu di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom mengatakan, salah satu jalan untuk menciptakan pilkada damai adalah dengan tidak memasukkan agama ke dalam ranah politik.

"Di berbagai daerah, agama kehilangan nilai luhurnya karena agama ditarik ke politik. Karena itu, saya mengimbau tokoh-tokoh agama kita, jangan kita korbankan kepentingan bangsa kita, untuk kepentingan lima tahun ini. Karena itulah, kita jangan mencampur adukan dan mengurangi nilai luhur agama ke politik," tegas Gomar.

Senada, Sekjen Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Antonius Subianto, meminta kepada pemerintah dan tokoh agama untuk tetap netral sehingga tercipta suasana perdamaian. Karena menurut dia, apabila semua diawali dengan proses yang baik tentu hasilnya akan baik.

"Sebagai tokoh agama jadilah promotor perdamaian. Saya kira pilkada di mana pun, siapa pun yang mengikutinya akan berjalan dengan baik, mudah-mudahan sesuai harapan kita yang baik, benar, saleh, perjuangan rakyat demi kebhinnekaan," pungkas Antonius.‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini