Sukses

Rahasia Sukses PDIP Menangkan Pilkada di Beberapa Daerah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu wanti-wanti soal pentingnya gotong royong.

Liputan6.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merasakan spirit kebersamaan dan gotong royong dalam kesuksesan PDIP saat pilkada di beberapa daerah. Dengan semangat itu, Anas ikut berkampanye untuk Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama pada pilkada Gubernur DKI Jakarta 2012 lalu.

Anas lantas menceritakan pengalamannya ketika menghadiri rapat di konsolidasi pemenangan di pilkada di DPP PDIP saat masih di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dalam rapat konsolidasi itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu wanti-wanti soal pentingnya gotong royong.

"Bu Mega memimpin sendiri konsolidasi di kantor Lenteng Agung. Setiap kepala daerah yang diusung PDIP dan para tokoh lain bergotong-royong. Saya ingat ada Pak Teras Narang (semasa masih gubernur Kalteng), Pak Rano Karno (kini Gubernur Banten), dan banyak lagi," tutur Anas kepada wartawan, Sabtu (12/3/2016). 

Semangat gotong royong itu salah satunya dipraktikkan Anas dengan mengampanyekan duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-Ahok itu ke masyarakat Banyuwangi di Jakarta.

"Saya pun kala itu ikut bergotong-royong antara lain dengan mengomunikasikan program-program Jokowi-Ahok ke kalangan Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi) Jakarta. Perkumpulan warga Banyuwangi yang merantau di ibu kota, jumlahnya belasan ribu, serta ke jaringan organisasi di mana dia pernah aktif sejak kuliah di UI dan bekerja di Jakarta," kata dia.

Anas lalu memaparkan bagaimana PDIP yang mengusungnya saat pilkada lalu menyediakan kader-kader sebagai saksi. Padahal, salah satu komponen termahal di pilkada adalah membayar saksi.

Namun, Anas yang menang pada pilkada Banyuwangi 2015 lalu justru tak keluar uang untuk saksi. "PDIP menggembleng kader-kadernya secara mandiri sebagai saksi," ucap dia.

Kader-kader PDIP bahkan ikut membantu menyosialisasikan visi, misi dan program kerja Anas saat kampanye pilkada. Para kader bersinergi dengan banyak elemen masyarakat lainnya ikut mengomunikasikan ke publik luas. "Bahkan sampai door to door," imbuh Anas.

Selain itu, hal lain yang membuat pencalonannya di pilkada lebih murah karena alat peraga kampanye dibiayai oleh KPU. Bahkan KPU membiayai iklan-iklan di media sehingga biaya ikut pilkada bisa menjadi lebih murah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini