Sukses

BYD Kejar Toyota dan Volkswagen Jadi Merek Mobil Terlaris di Dunia

Menurut data dari Yiche, BYD merupakan merek terlaris ketiga di dunia pada Juli 2024. Pabrikan asal China tersebut, menjual hampir setengah dari jumlah kendaraan yang dijual Toyota sebagai posisi pertama

Liputan6.com, Jakarta - Menurut data dari Yiche, BYD merupakan merek terlaris ketiga di dunia pada Juli 2024. Pabrikan asal China tersebut, menjual hampir setengah dari jumlah kendaraan yang dijual Toyota sebagai posisi pertama, dan hanya kurang 30 ribu unit di bawah Volkswagen di tempat kedua.

Dikutip dari Carnewschina, Minggu (8/9/2024), meskipun menduduki peringkat yang cukup tinggi pada Juli 2024, tapi sepanjang Januari hingga Juli, BYD hanya berada di posisi kedelapan penjualan seluruh dunia.

BYD sendiri menjual sebanyak 315.600 unit mobil pada Juli 2024, dibandingkan Toyota yang berhasil mengirim sebanyak 651.200 unit, dan Volkswagen menjual 346.200 unit.

Sementara itu, tidak ada merek China lain yang berhasil masuk ke 10 besar, namun Chery berhasil menempati posisi 18 dengan penjualan mobil sebanyak 71.100 unit dan Geely di posisi 20 dengan penjualan sebanyak 63.800 unit.

Sedangkan sepanjang Januari hingga Juli 2024, BYD berhasil menjual sebanyak 1.714.100 unit. Geely jauh lebih rendah, sebesar 577.700 unit.

Toyota dan Volkswagen masing-masing berada di posisi pertama dan kedua, dan Honda berada di posisi ketiga sepanjang periode tahun ini.

2 dari 2 halaman

Perkuat Pasar, BYD Ambil Alih Merek Asal Jerman Hedin Electric

Di sisi lain, BYD Tiongkok berencana untuk membeli distributor kendaraan merek Hedin Electric Mobility di Jerman. Langkah tersebut, telah disampaikan baik oleh BYD maupun Hedin, disitat dari Reuters, Senin (2/9/2024).

Langkah yang diambil BYD ini sekaligus menegaskan ambisi jenama asal Negeri Tirai Bambu ini, sebagai produsen kendaraan listrik utama di Eropa.

BYD Automotive GmbH akan mengambil alih aktivitas penjualan kendaraan, suku cadang BYD di pasar Jerman, serta pengelolaan dealer di Stuttgart dan Frankfurt. Namun, kesepakatan tersebut masih menunggu persetujuan dan diharapkan akan tuntas pada kuartal keempat.

Sementara itu, langkah ini sendiri akan memungkinkan BYD untuk mengambil kendali lebih besar atas strateginya di Jerman, di mana penjualan berjumlah lebih dari 4.000 tahun lalu, tetapi telah merosot pada tahun ini sejalan dengan jatuhnya permintaan kendaraan listrik di seluruh industri global.

Hedin, sebuah grup mobilitas Swedia yang juga mengelola distribusi merek mobil China lainnya, termasuk Xpeng dan Hongqi, sebelumnya mengelola hubungan BYD dengan enam dealer di seluruh Jerman untuk memudahkan masuknya pembuat kendaraan listrik Tiongkok tersebut ke pasar Eropa.