Sukses

3 Cara Mudah Mengecek Mobil Bekas, Antisipasi Manipulasi Odometer

Siapa yang tidak tergiur jika ditawari mobil bekas dengan kilometer rendah dan harga miring? Wah nanti dulu! Sebaiknya kita jangan terlalu mudah terbuai oleh godaan kilometer rendah. Hati-hati, banyak penipuan yang dilakukan oknum pedagang nakal dengan cara memutar mundur odometer. Seolah-olah mobil ‘muda’ dengan iming-iming ‘jarang dipakai’.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tidak tergiur jika ditawari mobil bekas dengan kilometer rendah dan harga miring? Wah nanti dulu! Sebaiknya kita jangan terlalu mudah terbuai oleh godaan kilometer rendah. Hati-hati, banyak penipuan yang dilakukan oknum pedagang nakal dengan cara memutar mundur odometer. Seolah-olah mobil ‘muda’ dengan iming-iming ‘jarang dipakai’.

Misalnya odometer asli seharusnya menunjukkan 100.000 km, berarti seharusnya sudah melalui dua kali servis besar (pada 40.000 km dan 80.000 km). Termasuk catatan penggantian suku cadang yang menyertainya

Jika angkanya diputar mundur, pemilik baru akan kesulitan untuk mengetahui servis apa saja yang sudah dilakukan dan servis apa saja yang harus dilakukan kedepannya. Untuk mendeteksi apakah angka odometer asli atau sudah diputar mundur juga sangat sulit.

Satu-satunya cara adalah dengan melihat buku servis bila kendaraan tersebut melakukan servis rutin di bengkel resmi. Dari catatan tersebut bisa diketahui kapan dan kilometer berapa kendaraan terakhir kali diservis.

Tapi bagaimana jika mobil bekas tersebut tidak diservis di bengkel resmi? Atau sudah melewati masa garansi servis? Tenang, masih ada cara kok untuk mengetahuinya. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa kita lakukan agar kita lebih paham bagaimana ciri-ciri mobil capek yang sudah dimanipulasi menurut mobil88.

1. Sejarah Servis

Tanyakan sejarah servis mobil bekas tersebut. Walaupun setelah kilometer tertentu sudah tidak lagi servis di bengkel resmi, setidaknya ada catatan di buku panduan servis. 

Biasanya konsumen pasti menggunakan jatah layanan servis gratis hingga beberapa kali, sehingga kita bisa melihat kapan mobil tersebut terakhir masuk bengkel resmi dan pada posisi kilometer berapa. Jika catatan terakhir di bengkel resmi adalah 80.000 km, maka bila saat dijual menunjukkan odometer 80.000 km atau di bawahnya, kita wajib waspada.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2. Kondisi Interior

Ternyata disinilah berpotensi banyak ditemukan kejanggalan jika sebuah mobil dengan kilometer tinggi diakui sebagai kilometer rendah. Interior bisa lebih menggambarkan umur kendaraan karena sulit untuk diremajakan seperti body/exterior mobil. 

Ada beberapa petunjuk yang bisa dilihat, terutama komponen yang terkait dengan pengemudi. Misalnya tekstur setir yang sudah mulai halus atau pudar. Kalau setir tersebut dilapisi kulit, biasanya sudah mulai banyak mengelupas. Selain setir, lihat juga kondisi jok pengemudi. Biasanya jika jam terbang mobil sudah tinggi, jok supir akan terlihat sedikit lebih ambles ketimbang jok penumpang depan. kita perlu curiga jika menemukan kondisi seperti ini.

3. Ban Produksi Baru

Salah satu indikasi lain, walaupun tidak selalu, adalah tahun produksi ban. Setiap ban yang diproduksi memiliki kode produksi tahun pembuatan. Jika misalnya penjual mobil mengatakan bahwa mobilnya masih 25.000 km tapi ban standar yang digunakan sudah diganti dengan ban yang memiliki kode produksi baru, maka kita perlu waspada.

Demikian beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah mobil yang kita incar benar-benar rendah kilometer atau sudah terindikasi sebagai ciri mobil capek yang perlu kita curigai. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini