Sukses

Viral Turis Asing Pamer Kemaluan Sambil Naik Motor, Ingat Lagi Etika Berkendara di Jalan Raya

Terkadang aksinya dinilai keterlaluan, mulai dari nyemplung ke sawah, hingga menceburkan motor ke laut dengan sengaja. Namun, aksi nyeleneh turis asing yang belakangan ini viral di media sosial benar-benar membuat resah.

Liputan6.com, Jakarta - Bukan hal baru lagi jika turis asing mengendarai motor di Bali tanpa menggunakan helm, hanya mengenakan bikini, membawa papan surfing berukuran besar, dan lain sebagainya. Tak heran jika aksi nyeleneh turis asing sering ditemukan di dunia maya.

Terkadang aksinya dinilai keterlaluan, mulai dari nyemplung ke sawah, hingga menceburkan motor ke laut dengan sengaja. Namun, aksi nyeleneh turis asing yang belakangan ini viral di media sosial benar-benar membuat resah. 

Petugas Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Bali, menciduk turis nakal asal Denmark yang melakukan aksi pamer kemaluan di atas motor. Kepala Kantor Imigrasi Kelas l Khusus Ngurah Rai, Sugito mengatakan, Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Ngurah Rai menyatakan, kedua warga negara asing (WNA) pelaku pada video viral aksi tidak senonoh tersebut tinggal di sebuah penginapan di wilayah Legian Bali.

Tentu saja aksi pamer seperti tidak sesuai dengan norma yang ada. Selain itu, terdapat beberapa etika berkendara sepeda motor di jalan raya yang perlu diketahui, seperti dilansir laman resmi wahanahonda.com:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. Penggunaan Klakson

Penggunaan klakson pada kendaraan bermotor baik itu mobil dan motor sangatlah berguna. Tapi jika digunakan tidak semestinya menjadi sebuah permasalahan yang cukup pelik juga.

Paling ideal penggunaan klakson adalah sebagai peringatan, dan tidak digunakan untuk situasi yang terlalu dekat.

Misalnya kita lebih baik menggunakan klakson di belakang kendaraan lain bukan di sebelahnya persis. Penggunaan klakson yang berlebihan juga akan menyebabkan kesalahpahaman yang bisa terjadi antar sesama pengguna jalan.

2. Lampu Sein Bukan Merupakan Hiasan Belaka

Penggunaan lampu sein masih cukup buruk bagi sepeda motor. Pasti banyak cerita sepeda motor yang tiba–tiba belok tanpa adanya lampu sein atau penanda. Tanpa tidak sadar, mungkin kita semua juga pernah melakukannya.

Jadi mulai sekarang, pengendara harus biasakan agar lebih aman dalam berkendara, karena kita sebaiknya selalu memberikan lampu penanda belok atau lampu sein saat akan melakukan manuver, bisa jadi sekitar 200 meter sebelum berbelok. 

 

3 dari 3 halaman

3. Memotong Jalan Secara Mendadak

Etika memotong jalan secara mendadak ini sebenarnya sangat berbahaya bagi diri sendiri dan pengendara lain. Jadi, perhatikan baik-baik kendaraan di sekitar, dan jangan sekali-kali memotong jalan secara mendadak.

Biasakan untuk selalu fokus dan konsentrasi dalam berkendara, tidak usah terburu–buru dan juga tidak usah terlalu tergesa–gesa, mending telat sedikit daripada harus mempertaruhkan nyawa di jalan raya.

4. Sabar

Salah satu permasalahan dari pengendara sepeda motor adalah kesabaran. Di kota besar sudah biasa terjadi yang namanya kemacetan terlebih di jam–jam berangkat kerja dan pulang kerja.

Nah, ketidaksabaran membuat logika para pengendara sepeda motor ini hilang. Ada yang menggunakan trotoar misalnya, dan juga ada yang sembarangan klakson, dan sebagainya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini