Sukses

Suzuki Bakal Hadirkan Mobil Listrik Murah pada 2025

Suzuki Motor Corp memiliki rencana besar terkait kendaraan elektrifikasi. Pabrikan berlambang 'S' itu berencana menghadirkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau pada 2025.

Liputan6.com, Jakarta - Suzuki Motor Corp memiliki rencana besar terkait kendaraan elektrifikasi. Pabrikan berlambang 'S' itu berencana menghadirkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau pada 2025. Harga yang dipatok hanya 1 juta Yen atau setara Rp 125 jutaan.

Menariknya, Suzuki juga berencana untuk memproduksi kendaraan listrik ini di India. Pabrikan Suzuki di negeri Bollywood itu memang jadi anak emas berkat penjualan bersama Maruti Suzuki yang meraih tahta.

Mengutip dari wawancara Nikkei Asia pada Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, harga 1 juta Yen menjadi esensial untuk ditawarkan di produk kei car yang digemari di negara Sakura tersebut.

Beberapa produk kei car Suzuki juga menjadi salah satu yang laris manis di pasar domestik Jepang.

Rencana kehadiran mobil mini listrik ini juga bersamaan dengan rencana kehadiran mobil listrik terjangkau dari Nissan dan Mitsubishi Motors. Keduanya akan menghadirkan produk baru di 2022 dengan harga sekitar 2 juta Yen.

"Saya tidak menyangkal kami tertinggal dari kompetitor. Tapi pengembangan infrastruktur dan pabrikan untuk produk yang diterima oleh konsumen dalam hal kualitas dan harga juga penting," ucap Suzuki.

Kehadiran produk elektrik dengan harga terjangkau ini untuk menghadang produk-produk dari pasar China yang menawarkan produk EV di harga 4.500 US Dollar atau sekitar Rp 64 jutaan.

"Saya masih menyangsikan produk mereka (China) akan mengambil pasar (Jepang). Berdasarkan realibilitas baterai dan beberapan faktor lainnya, saya merasa produk mereka saat ini belum bisa dikendarai di Jepang," ucap Suzuki.

Suzuki berharap produknya dapat menawarkan sisi kualitas dengan harga yang kompetitif, sesuatu yang sangat penting di persaingan kendaraan listrik. Baterai menjadi isu utama untuk penempatan harga mobil listrik.

Meski Suzuki sudah bekerja sama dengan Toyota untuk pengembangan EV, namun soal baterai masing-masing pabrikan masih menerapkan standar sendiri.

"Kuncinya adalah pada produk yang menggunakan material ringan dengan biaya produksi serendah mungkin," ungkap Suzuki.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kolaborasi dengan Toyota

Faktor lain yang membuat harga kendaraan listrik meningkat adalah teknologi yang digunakan. Suzuki sendiri memiliki pandangan bahwa kendaraan EV tidak melulu soal fitur canggih dan tetap pada keterjangkauan dari segi harga.

Kerja sama Suzuki dengan Toyota sendiri lebih menekankan pada kendaraan komersial. Selain itu Suzuki juga terbuka dengan berbagai kerja sama untuk menyambut era yang sudah berkembang pesat dalam hal pengembangan kendaraan listrik, termasuk perusahaan-perusahaan perintis di berbagai penjuru dunia yang mengembangkan teknologi otonom.

Langkah Suzuki Global ini sepertinya bersamaan dengan langkah Suzuki Indonesia yang baru saja menghentikan produksi Karimun Wagon R. Mobil yang masuk dalam segmen LCGC ini dihentikan produksinya untuk menyambut pengembangan teknologi elektrifikasi di Indonesia.

"Kami sedang bersiap untuk mengenalkan kendaraan elektrifikasi kepada masyarakat. Namun, kami juga harus jeli melihat daya beli masyarakat Indonesia secara umum saat ini. Untuk itu, dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari beragam pihak, Suzuki akan masuk ke era elektrifikasi melalui teknologi hybrid," ucap Shodiq Wicaksono, Managing Director Suzuki Indonesia dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Berkaca pada produk yang hadir di India, model-model yang mendapatkan sentuhan teknologi hybrid antara lain Ertiga, Ciaz, S-Cross, Baleno, XL6 serta Vitara Brezza.

Teknolgi hybrid Suzuki terbilang sederhana dimana baterai tidak menjadi penggerak roda. Baterai lithium digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan dari pengereman untuk kemudian membantu mesin dalam fungsi idle start stop serta torque assist. Hasilnya adalah pengendaraan yang mengoptimalkan pada sisi akselerasi dan performa.

Tinggal tunggu saja produk apa yang akan hadir dengan teknologi hybrid dari Suzuki di Indonesia pada masa mendatang.

Sumber: Oto.com

3 dari 3 halaman

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.