Sukses

Dituduh Gelapkan Pajak, Ini Reaksi Jorge Lorenzo

Kabar tak sedap menghampiri mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo. Joki motor yang pernah membela Yamaha, Ducati, dan Honda itu disebut melakukan penggelapan pajak.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tak sedap menghampiri mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo. Joki motor yang pernah membela Yamaha, Ducati, dan Honda itu disebut melakukan penggelapan pajak.

Seperti dilansir Tuttomotoriweb yang mengutip laporan surat kabar El Confidencial, nama Jorge Lorenzo muncul dalam dokumen bernama 'Red Charisma' di Spanyol. Dalam dokumen yang sedang diselidiki pihak berwenang itu, ada 500 nama termasuk pengusaha, politisi, bahkan pengedar narkoba, dan Jorge Lorenzo.

Red Charisma sendiri merupakan dokumen dari perusahaan Venture Finanzas yang memiliki spesialisasi membantu konsumennya menyembunyikan barang atau uang. Demikian seperti dikutip dari Corsedimoto.

Dalam dokumen tersebut, Jorge Lorenzo diduga menggelapkan pajak dengan nilai mencapai 856.966,50 Euro atau setara Rp 14,6 miliar (Kurs EUR 1 = Rp 17.110). Itu terjadi pada 2013 saat dirinya masih membela Yamaha.

Informasi yang diedarkan El Confidencial, pada 2012 Lorenzo beberapa kali memindahkan asetnya ke sejumlah negara. Disebutkan, Lorenzo memindahkan asetnya ke London, Inggris sebelum memindahkan lagi ke Andorra. Tak lama kemudian dipindah lagi ke Lugano, Swiss.

Lorenzo pun akhirnya merespons tuduhan tersebut melalui akun media sosialnya. Dirinya membantah terlibat dalam penunggakan pajak dan pencucian uang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Membantah

Lorenzo mengatakan bahwa dia tidak tahu atau belum meminta layanan dari Alejandro Perez Calzada, yang mana merupakan orang yang diduga bertanggung jawab atas skema penipuan Charisma itu.

"Terkait dengan penggelapan pajak dan aktivitas pencucian uang adalah informasi yang salah dan menyesatkan dengan tujuan merusak reputasi saya," kata Lorenzo.

Dia melanjutkan, bahwa sejak tahun 2013, dirinya sudah tinggal di Swiss dan membayar pajak di sana. Menurutnya, otoritas di Swiss membela statusnya sebagai pembayar pajak dan mereka sepenuhnya mengetahui komposisi dan lokasi aset Lorenzo.

"Tidak ada yang tidak jelas," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Sudah Bayar Pajak

Lorenzo juga menjelaskan bahwa dia sudah membayar semua pajak yang diklaim dalam dokumen tersebut kepada otoritas pajak Spanyol.

Tapi, pengacaranya tidak puas dengan interpretasi dari agen pajak Spanyol yang meminta Lorenzo menjadi residen pajak Spanyol dan menuntut pengembalian uang.

Lebih lanjut, Lorenzo akan membawa pemberitaan El Confidensial ke jalur hukum meskipun surat kabar itu sudah meralat berita sebelumnya.

"Saya ingin memperingatkan bahwa pengacara saya akan mengambil tindakan hukum terhadap media apa pun yang menegaskan tautan tersebut dengan skema penipuan," katanya.

Sumber: Otosia.com

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.