Sukses

Sebagai Penunjang Usaha, Kendaraan Niaga Butuh Perawatan Ekstra

Sebagai kendaraan untuk berbisnis, truk, pikap, ataupun bus pasti lebih sering beroperasi dibanding mobil penumpang

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai kendaraan untuk berbisnis, truk, pikap, ataupun bus pasti lebih sering beroperasi dibanding mobil penumpang. Pasalnya, saat tidak digunakan karena bermasalah misalkan, pastinya akan menimbulkan kerugian yang besar bagi pemiliknya.

Melihat kondisi tersebut, tak jarang para pemilik kendaraan komersial ini mengabaikan perawatan. Padahal, hal tersebut bisa berakibat fatal, karena bisa menyebabkan kecelakaan, yang pastinya bisa merugikan orang lain.

Dijelaskan Thomas A Wijanarka, Training Center PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), truk juga perlu perawatan. Bahkan, bisa dibagi menjadi dua tahap, yaitu perawatan harian dan berkala.

"Perawatan harian itu, sebelum berkendara. Perlu dicek seperti bahan bakar, ada ceceran oli atau tidak, angin ban cukup atau tidak, cairan radiator, dan perawatan sebelum jalan," jelas Thomas saat Webinar Basic Truk Bersama Isuzu, Jumat (13/11/2020).

Lanjut Thomas, seperti truk yang menggunakan rem angin, setelah jalan masuk ke tempat perkumpulan, angin harus dikosongkan. Pasalnya, jika angin masih ada dan lembab, maka akan ada air.

"Jika didiamkan lebih lama, akan rusak tangki angin. Selain itu, mau jalan, pengisian kompresor baik atau tidak," tegasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Servis berkala

Sementara itu, servis berkala, tergantung tipe kendaraan ada yang 5.000 sampai 20.000 km. Begitu juga, dengan medan yang dilalui setiap hari.

"Perawatan berkala itu periksa filter, oli, dan lain-lain. Biasanya, perawatan berkala juga tidak lama, 2 jam sudah cukup dan biasanya dilakukan saat mobil istirahat. Tapi, perawatan harian sangat baik, kalau tidak kerusakan tidak terdeteksi, dan perbaikannya justru lebih lama," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.