Sukses

Jimny Dikabarkan Bakal Produksi di India, Ini Tanggapan Suzuki Indonesia

Suzuki Indonesia memiliki keinginan untuk melakukan produksi mobil Jimny di Tanah Air. Hal ini tak terlepas dari penerimaan Jimny yang sangat baik di pasar otomotif global termasuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Suzuki Indonesia memiliki keinginan untuk melakukan produksi mobil Jimny di Tanah Air. Hal ini tak terlepas dari penerimaan Jimny yang sangat baik di pasar otomotif global termasuk Indonesia.

Belakangan, spekulasi berkembang. Dua negara disebut-sebut memiliki peluang untuk memproduksi Suzuki Jimny di luar Jepang, yakni Indonesia dan India.

Dan belum lama ini, Maruti Suzuki (India) dikabarkan dipilih untuk memproduksi SUV ikonik tersebut. 

Menanggapi hal tersebut, Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra enggan berkomentar banyak karena pihaknya belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut dari prinsipal.

"Bicara Suzuki Jimny, selama informasi bukan informasi resmi Suzuki Motor Corporation Jepang, kami sulit mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut. Boleh saja wartawan di India maupun Bangladesh bicara apapun terkait suzuki Jimny," kata Donny di diskusi virtual baru-baru ini.

Selain itu, pabrikan mobil asal Jepang tersebut menegaskan, pihaknya saat ini masih menutup keran pemesanan Jimny karena panjangnya inden yang harus ditempuh calon konsumen.

"Sebenarnya, sejak September tahun lalu, kami sudah menutup keran untuk inden Jimny. Dan sampai saat ini belum ada pembukaan keran (pemesanan)," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produksi Jimny

Sebagai informasi, Suzuki Jimny saat ini hanya diproduksi di pabrik perakitan Kosai, plant 2 yang terletak di Shirasuka, Kosai-Shi, Shizuoka, Jepang.

Total produksi Jimny, per bulan sebanyak 5.250 unit. Dari jumlah tersebut, memang sebagian besar untuk kebutuhan pasar dalam negeri alias Jepang, dan sisanya baru ekspor ke berbagai negara, dan salah satunya Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.