Sukses

Suzuki Belum Berani Main Motor Trail di Indonesia, Kalah Saing?

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) belum berani bermain di pasar motor trail. Ada pertimbangan khusus mengapa merek berlogo S itu tidak mengikuti jejak kompetitornya.

Liputan6.com, Jakarta Dominasi skutik masih terlalu besar di Indonesia. Model lain tidak berkembang walau masih ada permintaan. Seperti motor dual purpose yang lebih populer dibilang motor trail.

Beberapa pabrikan motor di Indonesia seperti Kawasaki, Honda dan Yamaha serius menggarap pasar di kelas ini sejak beberapa tahun lalu.

PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) sejak beberapa tahun silam telah sukses memasarkan Kawasaki KLX. Melihat pasar yang menjanjikan di model dual purpose ini, PT Astra Honda Motor (AHM) ikut mendulang keuntungan dengan melempar Honda CRF ke pasar. Bahkan awal tahun 2020 ini, AHM meluncurkan Honda CRF1100L Africa Twin Adventure Sports.

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga tak tinggal diam untuk bermain di kelas motor hobi ini. Bahkan Yamaha telah memperkenalkan Yamaha WR155 bersamaan dengan 2 model lainnya yaitu NMax dan XSR.

Lalu, bagaimana dengan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS)? Apakah pabrikan berlogo S itu tertarik dengan pasar motor trail tersebut? 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beda Strategi

Menurut Yohan Yahya, 2W Sales & Marketing Departement Head SIS memang hampir semua brand sudah masuk di dual propose.

"Sedangkan kita tahu dual propose marketnya masih terbatas dan ini menjadi salah satu pertimbangan buat kita. Bukannya kita tidak mau masuk di pasar yang telah didahului oleh 3 merek lain. Kita akan me-review tahun ini dan kita akan tetap memperhatikan kondisi atau market dual porpose," tambah Yohan.

Lebih lanjut Yohan mengatakan bahwa Suzuki akan fokus pada produk yang lebih dominan di Indonesia, seperti skutik. Menurutnya, saat ini market skutik naik terus dan Suzuki tidak tinggal diam.

"Kita masih terus mengamati apa yang akan terjadi dan tentunya kita akan berusaha masuk ke sini, hanya masalah waktu saja. Tahun 2020 ini kita melihat apakah pasar masih sama seperti tahun lalu. Jadi kita akan tetap berusaha mempertahankan market. Serta tentunya melakukan penyegaran produk baru yang nanti kita akan luncurkan," tutup Yohan.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.