Sukses

Top3: Nissan Pecat Ribuan Karyawan dan Kenangan Isi Fulltank BBM

Nissan berencana untuk menghilangkan 4.300 pekerja kerah putih atau para profesional yang bekerja di kantor. Artikel "Jualan Terjun Bebas, Nissan Pecat 4.300 Karyawan dan Tutup 2 Pabrik" menjadi berita yang paling banyak dibaca saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nissan berencana untuk menghilangkan 4.300 pekerja kerah putih atau para profesional yang bekerja di kantor. Artikel "Jualan Terjun Bebas, Nissan Pecat 4.300 Karyawan dan Tutup 2 Pabrik" menjadi berita yang paling banyak dibaca saat ini.

Selain itu, dua berita menarik lainnya adalah "10 Kota Termacet di Dunia, Jakarta Urutan Berapa?" dan "Isi BBM Fulltank di SPBU Pertamina Bakal Jadi Kenangan". Berikut rangkumannya.

1. Jualan Terjun Bebas, Nissan Pecat 4.300 Karyawan dan Tutup 2 Pabrik

Nissan merencanakan pemotongan biaya operasional yang cukup besar, karena penurunan penjualan yang tidak terduga. Hal tersebut, karena strategi ekspansionis yang diwarisi oleh mantan ketua, Carlos Ghosn yang hingga kini masih buron.

Pembuat mobil terbesar kedua di Jepang ini, berencana untuk menghilangkan 4.300 pekerja kerah putih atau para profesional yang bekerja di kantor. Selain itu, Nissan juga berencana menutup dua manufaktur untuk menambah setidaknya biaya hingga US$ 4,4 miliar hingga 2023.

Baca selengkapnya di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. 10 Kota Termacet di Dunia, Jakarta Urutan Berapa?

 Produsen GPS, TomTom, kembali merilis daftar kota dengan kemacetan terparah di dunia. Yang menarik, Jakarta berada di urutan kesepuluh dari sekira 416 kota yang berasal dari 57 negara di seluruh dunia.

Dalam laman resminya, tomtom.com, dikutip Kamis (30/1/2020), disebutkan tingkat kemacetan di Jakarta rata-rata 53 persen. Namun ketika pagi naik jadi 62 persen, dan menjelang malam, tepatnya di jam-jam sibuk, bisa mencapai 87 persen.

Baca selengkapnya di sini.

3 dari 3 halaman

3. Isi BBM Fulltank di SPBU Pertamina Bakal Jadi Kenangan

Demi menghindari kebakaran akibat radiasi telepon seluler saat transa‎ksi nontunai di SPBU, PT Pertamina (Persero) akan melakukan perubahan cara transaksi pengisian BBM. 

Direktur Pemasaran dan Retail Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, Pertamina sudah mengarah pada transaksi nontunai untuk pengisian BBM yang menggunakan media telepon pintar (smart phone) dengan aplikasi MyPertamina.

Baca selengkapnya di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini