Sukses

Spidometer Digital vs Analog, Merawatnya Mudah yang Mana?

Spidometer digital sudah banyak digunakan oleh sepeda motor terbaru. Bahkan, beberapa pabrikan mengombinasikannya dengan spidometer analog.

Liputan6.com, Jakarta - Spidometer digital sudah banyak digunakan oleh sepeda motor terbaru. Bahkan, beberapa pabrikan mengombinasikannya dengan spidometer analog.

Dibanding analog panel spidometer digital punya banyak kelebihan. Di antaranya bebas perawatan karena tidak menggunakan kabel spidometer dan gigi nanas seperti pada spidometer manual atau analog.

Selain itu panel juga tidak memerlukan bohlam lampu biasa lantaran sudah menggunakan LED yang lebih awet usia pakainya.

Untuk itulah mengapa petunjuk manual dianggap ketinggalan jaman dan tidak efektif. Penggunaan panel digital dinilai lebih informatif karena lebih banyak menampilkan informasi atau MID (Multi Information Display), seperti fuel consumption, trip, jam dan sebagainya, yang tidak dapat ditampilkan di panel spidometer versi manual.

Lantas benarkah panel spidometer digital membutuhkan perawatan lebih dibanding model manual atau riskan kerusakan? Justru sebaliknya, kata Galuh Afriyanto, Koordinator Servis Yamaha SBR Pemalang, Jawa Tengah

Galuh menjelaskan, perawatan untuk spidometer digital terbilang sangat minim. Karena spidometer digital mendapatkan informasi melalui sensor-sensor yang disampaikan lewat kabel yang terhubung, seperti speed sensor untuk mengetahui kecepatan kendaraan dan fuel meter untuk mengetahui kondisi bahan bakar.

"Jadi selama kabel-kabel terhubung dengan baik dan sensor-sensor masih bersih, maka kemungkinan sensor masih bekerja dengan baik. Sehingga informasi yang disampaikan masih akurat," bebernya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Karena itu tidak ada perlakuan khusus untuk panel digital. Selain itu tiap vendor digital spidometer sudah pasti melakukan beragam pengetesan, termasuk tes ketahanan spidomete digital, baik terhadap cuaca maupun perilaku pemakai motor.

Bahkan jika pemilik motor sering mengutak-atik panel digital juga tidak lantas membuat informasi berubah tidak akurat, atau cepat rusak.

"Jadi pengguna tidak perlu khawatir terjadi kesalahan fatal saat mengutak atik tombol pada spidometer,"

Namun setiap vendor masing-masing pabrikan sepeda motor berbeda-beda, alias kualitasnya boleh jadi tidak sama. Jika ketahanannya tidak baik, spidometer digital boleh jadi terganggu fungsinya jika terkena air. Seperti informasi yang tidak akurat, berembun, hingga blank.

"Untuk ketahanan terhadap air seperti di temukan di beberapa merk motor terjadi blank atau fog yang disebabkan kontaminasi air, baik dari luar masuk ataupun embun yang terjadi karena perbedaan suhu dalam spidometer," terang Galuh.

Sementara jika ada gangguan terhadap indikator bensin, misalnya padahal tangki masih penuh sedangkan petunjuk fuel bar malah memperlihatkan bensin mau habis. Ini bisa jadi disebabkan oleh pelampung bahan bakar atau jalur fuel sender.

"Kalau sudah seperti ini ada beberapa solusi tergantung dari penyebabnya. Untuk panel fuel meter yang ngaco ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Antara lain fuel sender atau pelampung bensin dan jalur fuel sender sebagai pengirim sinyal dari fuel sender ke panel fuel meter itu bermasalah. Kalau sudah gini, bawa ke bengkel resmi untuk dicek lebih lanjut dan diperbaiki," ujar Galuh.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.