Sukses

Daihatsu Ayla Bisa Capai 23 Km per Liter, Ini Rahasianya

“Tinggal nanti CVT-nya mau keluar kapan, itung-itungannya bagaimana, pemerintahkan ngasih allowance untuk teknologi, jadi bisa tambah berapa persen,” tutur Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor.

Liputan6.com, Tangerang - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku produsen mobil Daihatsu mengklaim mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) miliknya bisa menghabiskan konsumsi bahan bakar untuk satu liter untuk jarak 23 kilometer.

Hal ini pula sesuai dengan rencana pemerintah yang akan mengeluarkan program LCGC atau Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar (KBH2) jilid dua.

 

Menurut Direktur Marketing PT ADM, Amelia Tjandra, jika LCGC Daihatsu diwajibkan menghabiskan konsumsi bahan bakar 1 liter untuk menempuh 23 km, maka Daihatsu sanggup memenuhi target tersebut.

“Itu pakai CVT saja bisa tercapai. Nambah tiga kilometer pakai CVT saja bisa. Sekarang dikit lagi kok ke 100 mg/l,” ungkap Amel kepada wartawan di acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, Kamis (9/8/2018).

Kata Amel, untuk penerepan CVT ke mobil LCGC bukanlah hal yang sulit bagi Daihatsu. Sebab, Daihatsu juga telah memiliki beberapa produk yang menggunakan CVT.

“Tinggal nanti CVT-nya mau keluar kapan, itung-itungannya bagaimana, pemerintahkan ngasih allowance untuk teknologi, jadi bisa tambah berapa persen,” tuturnya.

Namun sayang Amel tidak menyebutkan kapan LCGC Daihatsu baik itu Ayla maupun Sigra diterapkan CVT. Termasuk berapa kenaikan harganya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Program KBH2 ini meneruskan atau melanjutkan proyek kendaraan LCGC yang dicanangkan pertama kali di era Susilo Bambang Yudhoyono saat menjabat sebagai presiden.

Rencananya, program KBH2 jilid dua ini akan mewajibkan produsen otomotif yang ikut proyek tersebut  untuk bisa menghabiskan konsumsi bahan bakar yang dikeluarkan lebih irit dari KBH2 jilid pertama yang diluncurkan pada 2013 silam.

Salah satu fokus utamanya yaitu standar konsumsi bahan bakar menjadi 100 g/km atau jika dikonversi satu liter untuk 23 km. Sedangkan KBH2 pertama hanya mewajibkan satu liter bahan bakar untuk 20 km.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.