Sukses

5 Cara Mudik dengan Mobil Pribadi Secara Aman, Nyaman dan Selamat

Berbagai risiko kecelakaan bisa mengancam kapan saja dan membutuhkan kewaspadaan tinggi dari pengendaranya.

Liputan6.com, Jakarta - Melakukan perjalanan jauh dengan mobil pribadi seperti mudik Lebaran memang kerap dilakukan masyarakat Indonesia.

Ada baiknya pengendara berprilaku dengan baik dan mematuhi aturan agar sesama pengguna jalan dapat merasakan berkendara secara aman, nyaman dan yang pasti selamat sampai tujuan.

Meski begitu, seperti dilansir situs Chevrolet, kecenderungan masyarakat modern dengan mobilitasnya yang tinggi, kian meningkatkan intensitas mereka dalam mengendarai mobil.

Bahkan berbagai risiko kecelakaan bisa mengancam kapan saja dan membutuhkan kewaspadaan tinggi dari pengendaranya.

Agar terhindar dari berbagai masalah yang merepotkan, berikut tipsnya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Periksa Kondisi Kendaraan Sebelum Berkendara

Pastikan mobil tidak akan mengalami masalah di jalan dengan mengecek air radiator dan tekanan udara di dalam ban.

Untuk air radiator, pastikan menggunakan radiator coolant yang sesuai dengan jenis mobil, iklim berkendara dan terisi dengan jumlah yang optimal. Seiring pemakaian, isi coolant akan berkurang sehingga diperlukan pengecekan dan pengisian kembali secara berkala. Tambahkan coolant melalui tangki reservior, jangan melalui tangki radiator.

Sesuaikan standar pengisian udara ban dengan buku manual mobil untuk memastikan tekanan udara yang cocok, karena akan berpengaruh terhadap efisiensi bahan bakar hingga tiga persen. Cara ini sekaligus sangat berguna untuk mencegah ban berisiko meletus di jalan.

Tekanan udara dalam ban pada umumnya memiliki perbedaan sekitar 2-3 psi antara ban depan dan belakang, tergantung tipe penggeraknya. Jika mobil Anda memakai penggerak roda depan (FWD), maka tekanan ban depan semestinya lebih kuat.

Sedangkan apabila mobil ermasuk berpenggerak roda belakang (RWD), berarti tekanan udara ban belakang harus lebih besar. Informasi tekanan ban ideal dapat ditemukan di buku manual dan dapat dilihat di tulang pintu pengemudi atau penumpang depan.

 

3 dari 6 halaman

2. Mengemudi Secara Fokus dan Waspada

Mengemudi mobil memiliki kesamaan dengan multitasking yang menuntut pengendaranya untuk mengatur berbagai situasi dalam satu waktu. Oleh karena itu, setiap pengendara harus selalu fokus dan menghindari segala distraksi yang mengganggu konsentrasi.

Jauhkan smartphone dari tangan agar tidak tergoda untuk memainkannya. Koneksikan smartphone dengan fitur MyLink dalam mobil sehingga bisa membalas panggilan telpon hanya dengan menekan tombol pada kemudi.

Fitur seperti ini akan membantu pengemudi untuk selalu fokus dengan jalan dan fitur entertainment juga bisa dilakukan lewat kemudi. Mendengarkan lagu saat mengemudi terutama musik-musik klasik atau pop sangat membantu mendamaikan pikiran, sehingga memicu pola mengemudi yang lebih tenang.

4 dari 6 halaman

3. Perhatikan Jarak Aman dengan Mobil di Depan

Selain memperkirakan jarak antara mobil yang dikemudikan dengan kendaraan di depan, Anda juga bisa menggunakan metode hitungan '3-detik'.

Caranya, proyeksikan jarak antara posisi Anda dengan mobil di depan dan menghitungnya hingga tiga detik. Dengan demikian secara otomotis, akan sedikit mundur dan mengikuti laju kendaraan di depan dengan jarak yang cukup ideal untuk menanggulangi hard-braking, karena umumnya dibutuhkan dua detik untuk menghentikan laju kendaraan secara total.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Hati-Hati dengan Bebatuan Tajam

Berhati-hatilah dan usahakan untuk menghindari jalanan berbatu tajam karena akan sangat berpengaruh terhadap kondisi ban mobil.

Jika memang terpaksa, Anda bisa mengurangi kecepatan dan pastikan ban menapak sempurna pada permukaan batu sehingga tidak merusak dinding karet.

Ban yang terlalu sering menghantam benda tajam sangat rentan mengalami kebocoran. Dalam keadaan darurat, Anda harus siap mengganti ban yang bocor dengan ban serep.

Ban subtitusi tersebut biasanya dibuat dengan ukuran yang memang lebih kecil dibandingkan dengan ban utama sehingga akan mempermudah penggantian terutama bagi pengemudi wanita.

Jangan lupakan juga bahwa ban subtitusi hanya diperuntukkan saat darurat saja. Jadi, segeralah mencari tire repair shop terdekat untuk menambal ban yang bocor dan mengembalikannya ke posisi semula. Selanjutnya, simpan ban subtitusi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi.

6 dari 6 halaman

5. Manfaatkan Momentum Berkendara yang Efisien

Anda pasti ingin  berkendara nyaman dan efisien saat sedang bepergian jauh kan? Maka bisa menerapkan metode tekan dan lepas pedal gas secara halus ketika memulai laju dan sebelum berhenti.

Cobalah untuk menahan pedal gas pada kecepatan konstan untuk menyempurnakan semburan bahan bakar ke ruang pengabutan. Dengan cara ini konsumsi bahan bakar akan semakin efisien dan berkendara pun akan semakin nyaman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini