Sukses

Mazda Ingin Mendirikan Pabrik di Indonesia, Ini Syaratnya

Mazda memiliki rencana panjang untuk mendirikan pabrik perakitan di Indonesia, namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Apa itu?

Liputan6.com, Jakarta - Pasar otomotif Indonesia tetap menggiurkan. Meskipun, dalam beberapa tahun penjualan roda empat mengalami penyusutan, namun masih tetap seksi untuk menjadi kawasan investasi di kawasan Asia Tenggara.

Hal tersebut juga berlaku bagi PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai distributor Mazda di Tanah Air. Meskipun masih terlihat jauh, namun pabrikan asal Jepang ini tetap memiliki rencana panjang untuk mendirikan pabrik perakitan di Indonesia.

"Tentu ada niatan kita untuk bangun assembly di sini. Tapi jumlahnya (penjualan) belum memadai untuk bangun pabrik di Indonesia. Kita tunggu penjualan kita signifikan, dan masuk skala ekonomi," jelas Presiden Direktur EMI Roy Arman Arfandy, di sela-sela media test drive Mazda CX-9 di Jakarta, Kamis malam (15/3/2018).

Lanjut Roy, untuk penjualan yang masuk skala ekonomi yang memungkinkan untuk membangun pabrik sendiri sekitar 15 ribu unit. Angka tersebut memang masih jauh, karena tahun lalu Mazda hanya mencatatkan penjualan 3.861 unit.

"Target tahun ini kan 8 ribu unit. Mungkin targetnya 3 sampai 5 tahun lagi. Jadi, penjualan 15 ribu unit atau lima tahun, mana yang tercapai terlebih dahulu," pungkasnya.

Saat ini, pihak Mazda Indonesia memang belum berbicara dengan prinsipal di Jepang. Namun, Indonesia tetap dinilai sebagai pasar yang potensial, karena jumlah penduduk dan rasio kepemilikan mobil masih sangat kecil.

"Nanti kalau penjualan sudah 13 ribu unit, pasti kita mulai ajak bicara," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pajak Turun, Mazda Siap Boyong Mazda3 Sedan ke Indonesia

Pasar sedan di Tanah Air memang masih sangat lesu. Segmen ini, tidak cukup kuat bersaing dengan segmen lain, seperti MPV atau SUV. Hal tersebut karena pajak sedan yang sangat tinggi, dan berbeda dengan pajak di segmen lainnya.

Padahal, jika pajak sedan turun dan mampu meningkatkan pasar, banyak pabrikan mobil yang siap menghadirkan sedan terbaru. Salah satunya Mazda, yang jika kondisinya memungkinkan siap membawa sedan anyar ke dalam negeri.

"Pasar sedan masih dikit ya, karena kemungkinan ada kendala pajak. Kita lihat perkembangan, bagaimana terhadap kebijakan pemerintah terhadap pajak sedan. Jika ada perubahan pajak, kita pertimbangkan bawa sedan lebih banyak," jelas Roy Arman Arfandy, Presiden Direktur PT EMI di sela-sela peluncuran Mazda3 Speed di Pacific Place, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Sementara itu untuk model sedan, selain memiliki Mazda6 yang sudah terlebih dahulu hadir di Indonesia, Mazda juga memiliki line-up Mazda3 sedan.

"Untuk segmen ini, harganya belum masuk. Tapi, jika memungkinkan, pajak turun, tentu akan kita coba masukan (Mazda3 sedan)," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.